Tottenham Hotspur berhak mendapatkan tiket Liga Champions setelah finis di peringkat kedua klasemen akhir Premier League, kasta pertama Liga Inggris, musim 2016-2017.
Keberhasilan Spurs, julukan klub, masih menyisakan keraguan dalam diri gelandang mereka, Christian Eriksen.
Meskipun dihuni oleh beberapa nama kondang dalam persepakbolaan Eropa, langkah mereka di kompetisi Eropa belum memuaskan.
Musim lalu, The Spurs bahkan gagal lolos dari fase penyisihan grup.
Jelang laga persahabatan antara Tottenham Hotspurs dan Juventus, Sabtu (5/8/2017), Eriksen menyatakan kekagumannya pada tim lawan.
Menurutnya, Tottenham harus banyak belajar dari pengalaman Juventus yang musim lalu melaju hingga final Liga Champions.
"Mereka (Juventus) membeli beberapa pemain baru dan mengganti pelatih, tetapi tetap bermain stabil. Kami harus banyak belajar dari hal itu," ujar pemain berpaspor Denmark itu.
Eriksen mengakui bahwa Juventus pun pernah mengalami fase keterpurukan, tapi mereka berhasil bangkit dan menjadi lebih kuat.
(Baca Juga: Gagal Tes Medis, Juventus Kembali Layangkan Tawaran untuk Penyerang Muda Sampdoria)
Musim lalu, Eriksen tampil sebagai tulang punggung tim dengan catatan masing 12 gol dan 23 assist dalam 48 kali penampilan di berbagai ajang.
Eriksen menjadi pilihan utama pelatih Spurs, Mauricio Pochettino, dalam mengatur serangan.
Torehan assist miliknya bahkan menjadi nomor dua terbanyak di Liga Inggris musim lalu.
Editor | : | Anju Christian Silaban |
Sumber | : | standard.co.uk |
Komentar