Drawing play off Liga Champions mempertemukan TSG Hoffenheim dengan tim papan atas Liga Inggris, Liverpool.
TSG Hoffenheim merupakan kejutan besar yang terjadi di Bundesliga musim lalu.
Musim depan adalah kali pertama dalam sejarah tim Hoffenheim untuk mencicipi pertandingan level Eropa.
Selain itu, keistimewaan lain datang dari pelatih mereka.
Julian Nagelsmann, pelatih Hoffenheim yang baru diangkat pada 2016 lalu, masih berusia 30 tahun.
Tangan dingin Nagelsmann langsung terbukti dengan membawa Hoffenheim finish di peringkat 4 kompetisi Bundesliga musim lalu.
Bertanding melawan Liverpool dalam play off Liga Champions, kekuatan Hoffenheim tidak boleh dipandang sebelah mata.
(Baca Juga: Setelah Jose Mourinho, Kini Manajer Liverpool Angkat Bicara tentang Neymar)
Dalam satu musim terakhir, Hoffenheim berhasil mencatatkan 7 kali kemenangan dengan mencetak 3 gol atau lebih atas lawan-lawannya.
Kemenangan tersebut dibuat Hoffenheim saat melawan Werder Bremen (5-3), Borussia Monchengladbach (5-3), Hertha Berlin (3-1), Ingolstadt (5-2), Mainz (4-0), Koln (4-0), dan Bayer Leverkusen (3-0).
Dan dari 7 kemenangan besar tersebut, 5 diantaranya diraih ketika mereka memainkan formasi 3-5-2.
Dengan menumpuk 5 pemain di lini tengah, pemain lawan akan kesulitan menembus pertahanan Hoffenheim.
Hal tersebut terbukti saat mereka berhasil menekuk Bayer Leverkusen di kandangnya dengan tiga gol tanpa balas.
Fakta tersebut perlu dicermati oleh Liverpool apabila mereka tidak ingin kecolongan.
Liverpool yang biasa bermain dengan 3 gelandang harus mewaspadai pemain lini tengah Hoffenheim yang lebih banyak jumlahnya.
Adalah sebuah kesalahan apabila Liverpool menganggap remeh kemampuan Hoffenheim.
Juara Bundesliga, Bayern Muenchen, pun dipaksa bermain imbang di Allianz Arena hingga kemudian ditaklukan di Rhein-Neckar Arena.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | transfermarkt.com |
Komentar