Puncaknya yakni pada awal Desember 2000, ketika Mourinho menyodorkan dua pilihan kepada Wakil Presiden Jose Manuel Capristano, pembaruan kontrak atau pengunduran diri.
Posisi tawar sosok berjulukan The Special One itu cukup besar karena Benfica baru meraih kemenangan 3-0 atas Sporting Clube de Portugal.
"Mourinho mau agar para pemain mengetahui bahwa dirinya tetap menjadi pelatih setelah musim berakhir. Karakternya sungguh kuat sehingga memutuskan pergi (karena permintaannya tidak dipenuhi manajemen," ucap Capristano yang kini sudah menanggalkan jabatannya, seperti dilansir BolaSport dari Guardian.
Kepergian Mourinho pun menyisakan sejumlah penyesalan buat klub beralias The Eagles.
Tiga musim berikutnya setelah angkat kaki, Mourinho menjalani tujuh laga kontra Benfica bersama Uniao de Leiria dan Porto.
(Baca Juga: Mengenang "Bobby Five-O, Guru dari Jose Mourinho dan 4 Juara Liga)
Hasilnya, tim yang diasuh Mourinho menang empat kali dan cuma kalah satu kali.
Bahkan, selepas pergi dari Benfica hingga kini, Mourinho sudah mengoleksi dua gelar Liga Champions dan satu titel Liga Europa.
Tak heran, pada 2007, Manuel Vilarinho yang tengah menjabat sebagai Presiden Benfica sempat mengatakan, "Kalau permintaannya diajukan hari ini, Mourinho tidak akan pergi."
Editor | : | Anju Christian Silaban |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar