Kekalahan Chelsea dari AS Roma di laga Liga Champions Grup C, Selasa atau Rabu (1/11/2017) dini hari WIB, dianggap mengejutkan.
Sang juara Liga Inggris musim 2016-17 itu seolah tak berdaya menghadapi gempuran Il Lupo.
Baru menit pertama saja Chelsea sudah kebobolan oleh gol Stephan El Shaarawy.
Dia menambah satu gol lagi pada menit ke-36 dan gol terakhir Roma dicetak Diego Perotti pada menit ke-63.
Pelatih Chelsea, Antonio Conte, hanya bisa menyesalkan hasil itu.
"Kami harus menunjukkan rasa lapar seperti musim lalu. Musim ini, kami sangat jarang memperlihatkan hal tersebut," ucap Conte.
Di balik kekalahan menyakitkan yang membuat Chelsea turun ke urutan kedua itu, ada beberapa kesalahan fatal yang dilihat para legenda.
Salah satu yang melontarkan kritik tajam adalah legenda Liverpool, Steven Gerrard.
(Baca Juga: 3 Bukti Kecintaan Antoine Griezmann terhadap David Beckham, Akankah ke Manchester United Juga?)
Bagi Gerrard, Conte sebagai manajer Chelsea terlihat sama sekali tidak mempersiapkan pertandingan melawan AS Roma dengan baik.
"Saya kira Conte tak siap hadapi AS Roma. Persiapan matang seperti saat melawan Atletico Madrid tak lagi terlihat," ujar Steven Gerrard dikutip BolaSport.com dari BT Sport Football.
"Hari ini Conte pergi dengan seleksi tim yang sangat, sangat berani dan itu menjadi bumerang."
Menurutnya, keputusan Conte menempatkan Eden Hazard di belakang Alvaro Morata tidak produktif.
(Baca Juga: Jose Mourinho Ungkap Isi Obrolan dengan Pelatih Benfica)
Di pertemuan pertama, ia memasang dua pilar tersebut sebgaai penyerang.
Hasilnya, Eden Hazard mencetak dua gol meski pertandingan berakhir 3-3.
Kritik tajam juga dilontarkan legenda Chelsea, Frank Lampard.
Menurutnya, performa buruk Chelsea terutama terlihat di lini pertahanan.
Ini disebabkan oleh absennya salah satu bek andalan, Victor Moses.
Moses adalah pilihan pertama pelatih Chelsea, Antonio Conte, di posisi bek kanan.
Sayangnya, dia harus absen sejak Oktober 2017 karena cedera.
(Baca Juga: Tottenham Hotspur Vs Real Madrid - 5 Alasan Kenapa Spurs Tidak Diunggulkan)
Conte pun memplot Cesar Azpilicueta dan Davide Zappacosta di posisi yang ditinggalkan Moses.
"Chelsea kehilangan Moses. Conte memasang Azpilicueta dan Zappacosta di posisi Moses, dan saya rasa keputusan itu memengaruhi barisan belakang mereka secara keseluruhan," kata Lampard.
Lampard meyakini, Conte tidak akan mengubah kebijakan tersebut sampai Moses pulih.
Menjual Matic
Beda lagi dengan legenda Manchester United dan Everton, Phil Neville.
Menurutnya, kesalahan utama Chelsea di musim ini bertransaksi dengan Manchester United dengan menjual Nemanja Vidic.
Gelandang yang semasa di Chelsea berpartner dengan N'Golo Kante itu dianggap Neville punya peran penting.
Selama tiga tahun membela Chelsea, permainan Matic sangat konsisten.
Dia mampu membangun keseimbangan tim.
(Baca Juga: Bela Manchester United, Begini Perasaan Nemanja Matic Jelang Hadapi Chelsea)
Di Manchester United, permainannya masih konsisten dan menjadi andalan.
(Baca juga: Kesan Pertama Nemanja Matic Membela Manchester United)
Maka, Neville merasa heran kenapa Chelsea melepas Matic ke Manchester United.
Ketika ditanya kenapa Chelsea kalah dari AS Roma, jawaban Neville pun tegas.
"Satu kata - Matic. Bagi saya sesederhana itu," tegas Neville.
"Berpartner dengan Kante, menurut saya Nemanja Matic adalah gelandang terbaik di Premier League," pujinya.
"Kenapa mereka menjualnya? Siapa pun yang membuat keputusan menjualnya sepantasnya menyesal, karena ini keputusan terburuk yang pernah saya lihat di Premier League."
"Di9a masih memiliki banyak kualitas. Jika Anda bertanya kepada para pemain Chelsea, mereka akan bilang kembalikan Matic," lanjutnya.
Menurutnya, kemampuan Matic tak dimiliki Bakayoko atau Cesc Fabregas.
Editor | : | Hery Prasetyo |
Sumber | : | bbc.com, BolaSport.com, skysports, Squawka.com |
Komentar