Manchester City raih hasil maksimal di tanah Italia pada matchday keempat Liga Champions setelah mengalahkan Napoli dengan skor 4-2, Kamis (2/11/2017) dini hari WIB.
Skuat asuhan Maurizio Sarri tampil dengan tim terbaik saat hadapi anak asuh Pep Guardiola.
Benar saja, Lorenzo Insigne jadi kartu as untuk jebol gawang City pada menit ke-21.
Namun, City langsung membalas lewat Nicholas Otamendi pada menit ke-27.
Babak kedua, John Stones menjadi momok publik San Paolo setelah mencetak gol dua menit setelah turun minum.
Namun, Napoli berhasil kembali samakan kedudukan lewat eksekusi penalti Jorginho di menit ke-61.
Kemenangan Manchester City ditentukan lewat Sergio Aguero (69') dan Raheem Sterling (90+2').
(Baca Juga: Klasemen Sementara Grup H Liga Champions )
Namun, taukah anda, perjalanan karir kedua pelatih sangat berbeda?
Bisa dibilang, Maurizio Sarri punya jalan lebih terjal untuk mencapai fase saat ini bersama Napoli, dibandingkan dengan Pep.
BolaSport.com merangkum perjalanan karir Maurizio Sarri dan Pep Guardiola selama 10 tahun sterakhir.
Awal Karir
Maurizio Sarri telah melatih klub sejak tahun 1990 di klub amatir, Stia, sebelum akhirnya melatih klub profesional pertamanya, Sansovino, di Serie C1 (kasta keempat Liga Italia) musim 2000-2001.
Sedangkan Pep Guardiola mulai menukangi Barcelona B di musim 2007-2008.
Musim 2007-2008
Sepuluh tahun lalu, Pep Guardiola berhasil bawa Barcelona B ke kasta kedua Liga Spanyol sebelum akhirnya menukangi tim utama Barcelona semusim setelahnya.
Sedangkan Maurizio Sarri harus menelan pil pahit setelah dipecat dari dua tim, yakni klub Serie B, Avellino (paruh pertama musim) dan klub Serie C, Verona (paruh kedua musim).
(Baca Juga: Klasemen Sementara Grup G Liga Champions)
Musim 2008-2009
Musim ini, Maurizio Sarri berlabuh ke tim Lega Pro (kasta ketiga Liga Italia), AC Perugia, dan lagi-lagi dipecat di akhir musim.
Pep Guardiola di sisi lain berhasil raih Treble Winner bersama Barcelona dengan gelar Liga Spanyol, Piala Liga (Copa Del Rey), dan Liga Champions.
Musim 2009-2010
¿Por qué el Barcelona de Guardiola tuvo éxito? https://t.co/RIFSyUsowc el análisis táctico de @ThierryHenry pic.twitter.com/zl2KIgSj8X
— GRUPO SPORTS (@GRUPOSPORTScom) October 17, 2017
Maurizio Sarri lalu berpindah ke klub Serie B, Grossetto, dan berhasil bawa tim finis di peringkat ketujuh klasemen.
Sedangkan Pep Guardiola berhasil raih empat gelar, dua gelar domestik di liga dan Piala Liga serta gelar Piala Super UEFA dan FIFA Club World Cup.
Musim 2010-2011
Pep lalu ulang kesuksesannya raih Treble Winner seperti di musim 2008-2009 bersama Barcelona di musim ini.
Sedangkan Sarri kembali turun kasta melatih klub kasta ketiga, Alessandria, dan berhasil bawa tim duduki peringkat ketiga.
(Baca Juga: Kualitas Pemain Leicester City Lebih Baik dari Pemain Mahal MU, Kok Bisa?)
Musim 2011-2012
Musim ini mungkin bukan musim yang baik bagi kedua pelatih.
Pep Guardiola gagal persembahkan gelar Liga Spanyol bagi Barcelona meski berhasil raih empat trofi yakni Piala Liga Spanyol, Piala Super Spanyol, Piala Super UEFA dan FIFA Club World Cup.
Maurizio Sarri juga harus di depak saat melatih klub kasta ketiga, Sorrento, sebelum musim berakhir.
Musim 2012-2013
Pep memutuskan untuk mundur dari Barcelona dan rehat dari dunia kepelatihan selama satu musim.
Maurizio Sarri di lain sisi berhasil tukangi klub Serie B Empoli dan bawa klub finis di posisi keempat.
Musim 2013-2014
#FootballMoments
— Short Passes (@shortpasses1) October 20, 2017
Pep Guardiola is showered with beer by Boateng after winning the league in 2014 with Bayern.#ShortPasses pic.twitter.com/RnNh5EPBm4
Pep Guardiola lalu merantau ke Jerman dan berlabuh bersama Bayern Muenchen.
Pada musim perdana, Pep langsung persembahkan empat gelar yakni gelar Liga Jerman, Piala Liga Jerman (DFB Pokal), Piala Super Jerman, dan FIFA Club World Cup.
Sarri pun mendapat keberuntungan di musim ini setelah bawa Empoli promosi ke Serie A.
(Baca Juga: Bela Manchester United, Begini Perasaan Nemanja Matic Jelang Hadapi Chelsea)
Musim 2014-2015
Pep bisa jadi tak beruntung di musim ini setelah hanya berhasil raih satu gelar di liga domestik.
Sedangkan perjaanan pertama Sarri di kasta tertinggi Liga Italia bersama Empoli berakhir di peringkat ke-15 klasemen.
Musim 2015-2016
Maurizio Sarri lalu dilirik Napoli untuk menggantikan Rafael Benitez sebagai manajer tim asal kota Naples tersebut dan berhasil bawa tim jadi runner-up di Serie A.
Sedangkan Pep Guardiola kembali rajai kompetisi domestik dengan sabet dua trofi, meski masih melempem di kompetisi Eropa.
Musim 2016-2017
Pep Guardiola lalu mencoba peruntungan untuk menjajal kompetisi Liga Inggris bersama Manchester City.
Pada musim perdananya, Pep berhasil bawa City duduki peringkat ketiga di akhir musim.
Peringkat yang sama juga diperoleh Napoli saat berkompetisi di Liga Italia musim 2016-2017.
(Baca Juga: November Masih Jadi Momok bagi Manchester United, Ini Rangkaian Pertandingannya!)
Musim 2017-2018 (masih berlangsung)
Musim ini, kedua pelatih nampak superior di liga domestik.
Sarri berhasil bawa Napoli duduki singgasana puncak pada klasemen sementara Liga Italia hingga giornata kesebelas.
Pep juga berhasil bawa City berada di puncak tertinggi tangga klasemen sementara Liga Inggris hingga pekan kesepuluh kompetisi.
From being sacked in third division to coaching Napoli in the UCL vs Man City
Sarri's journey is incredibly inspiring
Never give up pic.twitter.com/jY8ySV0dgD
— ItalianFootballTV (@IFTVofficial) November 1, 2017
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | twitter.com/IFTV_official |
Komentar