Real Madrid akan berhadapan dengan Paris Saint-Germain pada babak 16 besar Liga Champions. Laga tersebut baru akan digelar pada bulan depan.
Leg pertama laga ini akan terlaksana pada 15 Februari 2018 dengan tuan rumah Real Madrid.
Sedangkan partai kedua bakal berlangsung 7 Maret 2018 di markas Paris Saint-Germain (PSG), Parc des Princes.
Real Madrid adalah juara bertahan yang memenangi Liga Champions dalam dua edisi beruntun.
Sedangkan PSG menjadi salah satu klub yang berambisi memenangi Liga Champions.
Meski kondisi Real Madrid sedang terseok-seok, El Real masih punya peluang untuk kalahkan PSG.
Dilansir BolaSport.com dari Marca, inilah 5 kelemahan PSG yang bisa dimanfaatkan Real Madrid.
1. Kiper PSG
PSG memang melakukan belanja besar untuk mendatangkan pemain bintang.
(Baca Juga: James Rodriguez Berkelahi dengan Pemain Bayern Muenchen pada Sesi Latihan)
Seperti saat mendatangkan Neymar dan Kylian Mbappe musim ini.
Namun, PSG tidak memiliki kiper dengan nama besar.
Alphonse Areola dan Kevin Trapp belum cukup untuk membuat barisan penyerang lawan takut.
2. Rentan bola mati
Paris Saint-Germain memiliki kelemahan dalam antisipasi bola mati.
Sebanyak 10 dari 17 gol ke gawang PSG berasal dari eksekusi bola mati.
Real Madrid bisa memanfaatkan kelemahan itu dengan memanfaatkan kemampuan gelandang mereka.
3. Ketergantungan Neymar
PSG dinilai terlalu tergantung kepada Neymar.
Bersama Edinson Cavani dan Kylian Mbappe (trio MCN) mereka mencetak 65 dari 107 gol PSG musim ini.
Neymar mencetak 24 gol dan 16 assist dalam 23 laga.
(Baca Juga: Anak Luis Milla Pindah Klub, Harganya Terjangkau Klub Liga 1!)
Ketidak hadiran Neymar saat PSG melawan Olympique Lyon (22/1/2018), membuat PSG kesulitan.
Hasilnya dalam laga tersebut PSG kalah 1-2.
4. Tidak ada alternatif Thiago Motta
Peran Thiago Motta di lini tengah PSG sangat vital.
Marco Verratti sebenarnya bisa menggantikan namun ia lebih sering dipasang melebar.
PSG hanya bisa berharap Thiago Motta bisa fit saat melawan Real Madrid.
5. Terlalu banyak kontroversi
PSG dilanda kontroversi dalam hubungan pemain mereka.
(Baca Juga: Real Madrid Sukses Kalahkan Barcelona dalam Perburuan Remaja Spanyol Berusia 17 Tahun)
Edinson Cavani dan Neymar sempat bersitegang saat berebut tendangan penalti.
Belum lagi dikabarkan ada kelompok Brasil dan Uruguay yang saling tidak menyukai.
Masalah keharmonisan pemain ini bisa mengganggu PSG saat melawan Real Madrid.
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | marca.com |
Komentar