Gelandang Paris Saint-Germain, Julian Draxler, geram dengan kekalahan timnya dari Real Madrid dalam laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Stadion Parc des Princes, Rabu (7/3/2018) dini hari WIB. Draxler pun membongkar tiga borok PSG, mulai dari pola permainan, biaya transfer, hingga keburukan pelatih.
Pertandingan tersebut dimenangi Real Madrid dengan skor 2-1.
Gol Paris Saint-Germain dicetak oleh Edinson Cavani (menit ke-71).
Sementara itu, gol Real Madrid datang dari lesakan Cristiano Ronaldo (51') dan Casemiro (80').
Real Madrid melangkah ke perempat final Liga Champions dengan keunggulan agregat 5-2.
Menurut Julian Draxler, PSG tak menunjukkan gairah untuk mengikis ketertinggalan 1-3 pada pertemuan pertama.
(Baca Juga: VIDEO - Dani Alves Dikelabui Pemain Muda Real Madrid)
"Real Madrid bermain sangat rileks. Mereka sama sekali tidak grogi. Kami mengontrol bola dengan bagus, tetapi Anda tidak akan menang dengan hanya melakukan itu," kata Julian Draxler seperti dikutip BolaSport.com dari AS.
"Ketika Anda tertinggal agregat 1-3, Anda mesti membuat Madrid di bawah tekanan. Anda tidak bisa cuma mengoper bola dan berharap gol muncul dari langit," ucap Draxler.
Pesepak bola asal Jerman berusia 24 tahun ini juga menyoroti kebijakan transfer Les Parisiens yang menghamburkan uang, tetapi tak berdampak besar.
"Kami pantas ke babak selanjutnya," ujar Draxler.
"Musim panas terakhir kami menghabiskan 400 juta euro (sekitar Rp 6,83 triliun) untuk membawa perubahan, tetapi pada akhirnya kami bahkan tidak mampu melewati ronde pertama dari fase gugur," tutur Draxler lagi.
(Baca Juga: VIDEO - Son Heung-Min 2 Kali Diinjak Bek Juventus)
Paris Saint-Germain memang rela mengucurkan dana besar demi menghadirkan bintang baru.
Mereka sampai memecahkan rekor transfer dunia dengan membeli Neymar dari FC Barcelona pada 3 Agustus 2017 dengan mahar 222 juta euro.
Selain itu, Julian Draxler mengutarakan kejengkelannya terhadap pelatih PSG, Unai Emery.
Draxler sejatinya sudah disiapkan untuk bermain sesaat sebelum PSG menyamakan kedudukan.
Kemudian, Edinson Cavani sukses mengubah skor menjadi 1-1 pada menit ke-71.
Gol tersebut membuat Draxler baru diturunkan pada menit ke-76 untuk menggantikan Angel Di Maria.
(Baca Juga: Menurut Giorgio Chiellini Kekurangan Tottenham Cuma Satu)
"Unai Emery tidak tampak cemas. Saya terkejut, sekaligus marah," kata Draxler.
"Menyamakan kedudukan 1-1 tidak mengubah apapun untuk kami. Saya merasa kami seharusnya terus menekan Madrid dan menyerang mereka," ucap Draxler.
Julian Draxler merupakan pilihan kedua bagi Unai Emery di Liga Champions.
Dari delapan pertandingan, Draxler cuma tiga kali merumput sejak menit pertama.
Bahkan, dari dua partai menghadapi Real Madrid pada babak 16 besar Liga Champions, Draxler cuma bermain selama total 20 menit!
Minimnya menit bermain membuat Draxler sekadar mengemas dua assist di ajang antarklub paling elite Benua Biru musim 2017-2018.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | transfermarkt.com, As.com |
Komentar