Pelatih AS Roma, Eusebio Di Francisco berkata bahwa timnya tidak akan bermain ultra defensif untuk menghadapi Barcelona di partai perempat final Liga Champions.
AS Roma menjadi tim kuda hitam menjelang delapan besar Liga Chmpions kontra Barcelona.
Namun, setelah mengakhiri penyisihan grup diatas Chelsea dan Atletico Madrid, sekaligus mengeliminasi Shaktar Donetsk di 16 besar, pelatih AS Roma, Di Francesco menolak untuk memperagakan sepak bola negatif melawan Barca.
(Baca juga: Bernasib Malang di Manchester United, Begini Nasihat Antoine Griezmann ke Paul Pogba)
Menengok kembali ke tahun 2010, ketika Inter Milan melawan Barcelona di semi final Liga Champions, Kubu Jose Mourinho berhasil meraih kemenangan berkat memperagakan permain ultra defensif.
Inter pada saat itu menang dengan aggregat gol 3-2 dimana I Nerazzurri sebagai tuan rumah berhasil menang 3-1 di leg pertama dan hanya kalah 0-1 di leg kedua.
Hasil serupa juga diraih Chelsea berkat parkir busnya saat melawan Barcelona di semi final Liga Champions 2013.
Tim arahan Roberto Di Matteo berhasil menang 1-0 di Stamford Bridge pada leg pertama dan dapat menahan imbang tim Catalan 2-2 di Camp Nou.
Namun, seperti dilansir Bolasport.com dari Sky Sport Italia pada Selasa, (27/3/2018), Di Francesco nampaknya tidak tertarik mengaplikasikan strategi parkir bus untuk meredam permainan taktis Barcelona.
"Saya tidak berpikir taktik semacam itu akan berhasil. Kami tidak boleh kehilangan identitas dengan bermain bertahan. Ide saya bukanlah untuk bermain menunggu, namun menjemput bola di daerah mereka selama kami bisa," ungkap pelatih 48 tahun.
Roma terlebih dulu akan bertandang ke Camp Nou pada Kamis,(5/4/2018) sebelum menjamu Barcelona di Olimpico pada Rabu (11/4/2018).
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Sky.it |
Komentar