Kesuksesan AS Roma mengalahkan Barcelona justru berpotensi mengantarkan mereka ke jalan yang salah.
AS Roma memastikan satu tempat di fase semifinal Liga Champions 2017-2018.
I Lupi secara mengejutkan membalikkan keadaan dengan skor 3-0 di kandang, setelah tumbang 1-4 pada leg pertama di markas lawan.
Meski secara agregat seimbang 4-4, namun Daniele De Rossi cs unggul produktifitas gol tandang.
Kunci Kemenangan AS Roma atas Barcelona: Jalankan Titah Sang Firaun https://t.co/lhfEwujsSv
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 11 April 2018
Kegemilangan AS Roma membuat mereka masuk dalam jajaran elite, tim-tim yang berhasil melakukan comeback setelah tertinggal selisih tiga gol.
Dalam sepanjang sejarah Liga Champions, baru ada dua tim yang berhasil lolos setelah kalah dengan defisit tiga gol pada partai pertama dalam pertandingan babak gugur Liga Champions.
3 - @OfficialASRoma have become only the third side in Champions League history to overturn a 3+ goal deficit after the first leg in the knockout stages to progress after Deportivo vs Milan in 2003-04 and Barcelona vs PSG last season. Heroic. #RomaBarcellona pic.twitter.com/0CSYN2lWDE
— OptaPaolo (@OptaPaolo) 10 April 2018
Kedua tim tersebut adalah Deportivo La Coruna dan Barcelona.
Pada babak perempat final Liga Champions musim 2003-2004, AC Milan unggul 4-1 atas Deportivo La Coruna, pada leg I di San Siro, Milan.
Tak ada yang menyangka akan terjadi salah satu comeback terbaik dalam sejarah sepak bola pada leg II di kandang Deportivo, Stadion Riazor, La Coruna.
Meski Deportivo kala itu terhitung klub yang kuat di Eropa, tidak ada yang menyangka mereka berhasil menang 4-0 dan lolos ke babak semifinal.
Editor | : | Kautsar Restu Yuda |
Sumber | : | transfermarkt.com, twitter.com/OptaPaolo |
Komentar