Jika diibaratkan sebagai sebuah permainan, maka kiprah Real Madrid di Liga Champions punya senjata rahasia yang membuatnya seperti karakter dengan nyawa yang tak terbatas.
Real Madrid sudah menjuarai Liga Champions dalam dua tahun terakhir berturut-turut .
Artinya, Real Madrid terakhir kali merasakan kegagalan di Liga Champions pada 2015.
Tepatnya pada 5 Mei 2015, saat mereka dipastikan tersingkir di semifinal musim 2014-2015.
Catatan tersebut jelas sangat bagus untuk pelatih baru seperti Zinedine Zidane.
(Baca Juga: UEFA Belum Dengarkan Saran Juventus untuk Segera Terapkan Sistem VAR)
Kiprah Real Madrid sebetulnya tak diprediksi akan sejauh ini, terutama untuk musim 2017-2018.
Los Galacticos tengah terseok-seok di Liga Spanyol.
Penampilan Real Madrid pada fase grup juga tak tergolong spesial.
Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan bahkan hanya mampu finis di urutan kedua, kalah dari Tottenham Hotspur yang menjadi juara Grup H.
Namun, semua keraguan itu langsung musnah ketika Real Madrid menginjakkan kaki di fase gugur Liga Champions musim ini.
(Baca Juga: Zinedine Zidane Ajarkan Kedewasaan kepada Pep Guardiola)
Pertemuan dengan tim setangguh Paris Saint-Germain di babak 16 besar tak menjadi masalah besar, bahkan Real Madrid tetap mampu menang dengan agregat 5-2.
Ujian kedua bernama Juventus di perempat final juga sukses mereka lewati.
Pasukan Zidane sudah unggul 3-0 di leg pertama atas Juventus.
(Baca Juga: Biang Kerok Kegagalan Juventus Ternyata Memang Hobi Cari Penalti untuk Real Madrid)
Raksasa Liga Italia berusaha mengejar di leg kedua dan hampir saja berhasil, tetapi gol penalti Cristiano Ronaldo di menit-menit akhir membuyarkan hal tersebut.
Kini Real Madrid tinggal menunggu lawan selanjutnya yang akan berusaha merebut kartu antimati mereka di Liga Champions.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | marca.com |
Komentar