Memang banyak jalan menuju ke Roma, tapi penuh liku buat Roma menuju semifinal Liga Champions untuk pertama kalinya.
Maka, sukses AS Roma lolos ke semifinal Liga Champions 2018 menjadi ekstasi luar biasa bagi penduduk Roma, pun kejutan bagi dunia.
Betapa tidak, yang mereka singkirkan adalah raksasa Barcelona.
Di leg pertama (5/4/2018), Roma seperti gugup, hingga membuat 2 gol bunuh diri lewat Daniele De Rossi dan Kontantinos Manolas.
Bahkan, Roma akhirnya dipaksa merana di Camp Nou dengan kekalahan 1-4.
(Baca Juga: Unggahan Terakhir Micko Pratama, Bonek yang Meninggal di Solo Ini Nyesek Banget Bikin Nangis!)
Seolah, Roma sudah dianggap tersingkir, meski masih memiliki kesempatan mengejar di leg kedua.
Di balik kekalahan itu, ada satu kisah dari Iran yang cukup mengagetkan publik Roma.
Gara-garanya puting susu Serigala Capitoline yang menyusui Romulus dan Remus.
Logo AS Roma memang berupa serigala betina yang menyusui kedua tokoh itu.
(Baca Juga: Sneaker Legendaris Michael Jordan Bakal Dirilis Kembali)
Logo itu diambil dari mitos seputar pendirian Kota Roma.
Ternyata, sebuah televisi negeri di Iran, Voice and Vision, menganggap logo tersebut provokatif.
Sehingga, dalam tayangan leg pertama terlihat logo AS Roma itu dikaburkan oleh produser.
Ini sempat memunculkan polemik.
"Dalam 3000 tahun, Remus dan Romulus hanya dirampast dari susu ibunya. Tapi, televisi Iran mencabut mereka karena susu serigala," tulis jurnalis olahraga Iran yang berbasis di Denmark, Mehdi Rostampour, dikutip Bolasport.com dari bbc.com.
Namun, seorang pengguna Twitter yang dikutip bbc.com berkomentar lain, "Mereka benar-benar teliti."
(Baca juga: Ada 3 Bidadari Cantik Tertangkap Hadiri Pernikahan Marcus Fernaldi Gideon, Siapa Saja Mereka?)
Memasuki leg kedua di kandang Roma, tuan rumah seperti hanya akan menjalani formalitas karena Barcelona difavoritkan akan mudah lolos ke semifinal.
Apalagi, di era Liga Champions sejak 1992, hanya ada 2 tim yang bisa membalik keadaan setelah tertinggal 3 gol.
Mereka adalah Deportivo La Coruna saat menghadapi AC Milan pada 2004 dan Barcelona saat menghadapi Paris Saint-Germ,ain musim lalu.
Barca berangkat ke Roma dengan materi pertahanan terbaik yang hanya kemasukan 3 gol dalam 9 pertandingan.
Sementara Roma butuh menjebol 3 gol ke gawang Barcelona dalam 90 menit untuk lolos ke semifinal.
Itu pula yang membuat kubu Roma sempat pesimistis saat menghadapi leg kedua (11/4/2018), termasuk striker Edin Dzeko.
Ibaratnya, Roma harus melewati lubang jarum yang besarnya hanya 5 persen.
"Saya hanya melihat ada peluang 5 persen untuk ke semifinal," aku Dzeko, dikutip BolaSport.com dari bbc.com.
Tapi, ketika para pemain keluar dari ruang ganti menuju lapangan, ternyat pendukung Roma memenuhi Stadion Olimpico dengan penuh semangat.
"Saya sampai hampir menangis melihat stadion penuh pendukung. Suporter percaya kepada kamu. Say bilang kepada para pemain, jika mereka percaya, kita juga harus begitu," lanjut Dzeko.
Dan, dukungan suporter itu membuat pasukan Roma mengamuk dan membuat Barcelona tak berdaya.
Roma sukses mencetak 3 gol berkat Edin Dzeko, Daniele De Rossi, dan Konstantinos Manolas sekaligus membawa Roma ke semifinal Liga Champions untuk pertama kalinya.
AS Roma, mungkin sempat dianggap underdog.
Tapi, gerombolan serigala ini semakin ganas dan berbahaya.
Editor | : | Hery Prasetyo |
Sumber | : | bbc.com skysport.com |
Komentar