Andai enam tahun lalu Jordan Henderson benar pergi dari Liverpool, mungkin kini ia akan menyesal tak bisa memimpin The Reds saat melawan AS Roma pada laga semifinal Liga Champions.
Liverpool dan AS Roma akan saling menjajal kekuatan pada hari Selasa (24/4/2018) atau Rabu dini hari pukul 01.45 WIB di Stadion Anfiled pada partai pertama semifinal Liga Champions musim ini.
Bagi penggemar Liverpool, Steven Gerrard seperti menjadi sosok kapten yang tak tergantikan.
Julukan Captain Fantastic untuk Gerrard sudah menunjukkan bagaimana kapasitasnya sebagai pemimpin tim Merseyside Merah.
Pemilik AS Roma: Mohamed Salah Kecewakan Banyak Tim! https://t.co/tY7IMmlr8D
— BolaSport.com (@BolaSportcom) April 24, 2018
Saat Gerrard memutuskan pindah dan ban kapten berpindah ke lengan Jordan Henderson, sejak saat itu pula banyak kritik yang terus mengalir untuk sang kapten anyar.
Perjalanan Henderson bersama Liverpool memang bak jalan yang berlubang-lubang.
Bergabung pada 2011 dari Sunderland dengan banderol yang saat itu mencengangkan untuk pemuda 20 tahun, 18 juta poundsterling.
(Baca Juga: Kontra Liverpool, AS Roma Harus Hadapi Monster yang Mereka Ciptakan Sendiri)
Setahun kemudian, pelatih Liverpool saat itu, Brendan Rodgers, mengatakan bahwa ia akan menjual Henderson ke Fulham.
Namun Henderson adalah seorang pejuang, ia lebih memilih bertahan dan ingin membuktikan kepada semua orang bahwa ia bisa masuk tim utama Liverpool.
Kini ia sudah menjabat sebagai kapten dan akan mengawal para pemain Liverpool di laga semifinal Liga Champions.
"Sebagai pesepakbola, momen seperti ini yang Anda impikan saat anak-anak," tutur Henderson seperti dilansir BolaSport.com dari Mirror.
"Saat momen itu datang, semua kesulitan dan cobaan yang pernah saya alami akan membuat saya punya pondasi yang kuat untuk laga seperti ini," kata pria asal Inggris tersebut.
Gelandang AS Roma: Mohamed Salah Tak Angkat Telepon dari Saya https://t.co/GaSMTnGAf8
— BolaSport.com (@BolaSportcom) April 24, 2018
Henderson tahu bahwa ia memikul beban berat di pundak sebagai kapten Liverpool.
Namun hal itu justru ia gunakan sebagai motivasi agar ia menjadi kapten Liveprool selanjutnya yang bisa mengangkat trofi Si Kuping Besar alias Liga Champions.
"Kami punya sejarah yang jadi inspirasi, namun disaat yang sama kami mencoba untuk membuat sejarah kami sendiri," tutur Henderson.
"Anda harus memberikan segalanya dan selalu percaya bagaimanapun laga nanti berjalan," ujarnya menambahkan.
(Baca Juga: Lionel Messi Salah Tingkah Saat Ketahuan Hendak Merangkul Fan Cewek oleh Sang Anak)
Editor | : | Kautsar Restu Yuda |
Sumber | : | mirror.co.uk |
Komentar