Liverpool akan bersua dengan AS Roma pada leg pertama semifinal Liga Champions, Rabu (25/4/2018) WIB di Stadion Anfield.
AS Roma dan Liverpool berhak tampil di semifinal Liga Champions setelah mengalahkan lawan-lawan tangguh di perempat final.
Liverpool menjungkalkan Manchester City sementara AS Roma mengeliminasi Barcelona.
Laga Liverpool vs AS Roma juga menjadi ajang reuni The Reds dengan Ramon Rodriguez Verdejo, alias Monchi.
Monchi merupakan pria kelahiran Spanyol yang menghabiskan seluruh karier sebagai pemain sepak bola di Sevilla.
Mulai level akademi hingga pensiun pada 1999, Monchi bermain sebagai penjaga gawang untuk tim berjulukan Los Rojiblancos tersebut.
Setelah pensiun, Monchi dipromosikan sebagai direktur olahraga Sevilla pada 2000.
Pada musim itu pula Sevilla terdegradasi ke divisi kedua Liga Spanyol.
(Baca Juga: Sejarah Hari Ini, Solo Run Si Bocah Madrid Empaskan Barcelona di Liga Champions)
Beberapa penemuan Monchi di Sevilla kelak akan menjadi pemain besar di masa mendatang, sebut saja Alberto Moreno, Jesus Navas, Antonio Puerta, Jose Antonio Reyes, dan kapten Real Madrid saat ini, Sergio Ramos.
Tak hanya pemain asal Spanyol, Monchi juga mendatangkan talenta-talenta besar dari luar seperti Adriano, Federico Fazio, Julio Baptista, dan Daniel Alves.
Semasa dirinya menjabat, Monchi membantu Sevilla meraih 11 trofi.
Monchi juga pernah menjadi bagian dari Sevilla kala menghancurkan hati Liverpool pada 2016.
Ya, pria 49 tahun itu masih di Sevilla kala menumbangkan Liverpool dengan skor 3-1 di partai final Liga Europa 2016.
Liverpool yang unggul lebih dulu melalui Daniel Sturridge (35'), tak kuasa menahan comeback gemilang dari Sevilla.
Sevilla pun mencetak tiga gol ke gawang tim asuhan Juergen Klopp melalui Kevin Gameiro (46') dan Coke (64', 70').
Monchi menjadi direktur olahraga Sevilla hingga April 2017.
Musim 2017-2018, Monchi melanjutkan petualangannya ke Italia bersama tim ibu kota, AS Roma.
Awal kedatangan Monchi langsung dihadapkan pada pilihan sulit; menjual atau mempertahankan Mohamed Salah.
Situasi semakin sulit karena kontrak pemain asal Mesir itu tinggal menyisakan satu tahun lagi.
(Baca Juga: Bantah Pernyataan Manajer Madura United, Eva Gonzales: El Loco Tidak Dipecat!)
Artinya, Salah bisa hengkang dengan gratis jika tak segera memperpanjang kontrak.
Padahal, kala itu banyak tim yang mengincar jasa pemain asal Mesir itu.
Akhirnya Monchi memilih untuk melepas Salah ke Liverpool dengan harga 42 juta euro pada 2017.
Monchi berdalih, penjualan itu ditujukan untuk menyeimbangkan neraca keuangan AS Roma yang tengah defisit.
"Untuk Salah, ada dua hal penting yang harus dipahami. Pertama, Salah dijual murah karena itu terjadi sebelum Neymar mengubah bursa transfer. Kedua, kami harus menjual dia sebelum 30 Juni 2018 (saat kontrak Salah berakhir)," kata Monchi dilansir BolaSport.com dari ESPN.
"Semua yang mengerti bisnis akan paham bahwa kami dihadapkan pada pisau yang menempel di leher. Menilik dua hal itu, transfer Salah terbilang besar nilainya," tuturnya.
Singkat cerita, Salah pun berkembang menjadi pemain besar musim ini bersama klub barunya.
Torehan 41 gol di semua kompetisi menjadi bukti sahih kemonceran Salah musim ini.
Terlepas dari polemik transfer Salah, pelatih Liverpool, Juergen Klopp, memuji Monchi sebagai guru transfer yang hebat.
"Saya suka dengan yang dilakukan oleh AS Roma. Mereka juga membeli direktur olahraga (Monchi) yang hebat tahun lalu!" kata Klopp dilansir BolaSport.com dari Goal.
(Baca Juga: Saking Pentingnya, Gol Kalidou Koulibaly Sampai Bikin Tanah Naples Bergetar!)
Selanjutnya, Salah akan kembali bersua dengan pemain-pemain AS Roma untuk melakoni babak semifinal Liga Champions.
Apakah Monchi sukses mengulang memori dua tahun lalu kala memupuskan harapan Klopp?
Atau justru Klopp yang bangkit dan balas dendam atas kekalahan tersebut?
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar