Liverpool dan Real Madrid saling berhadapan pada partai final Liga Champions, Minggu (27/5/2018) dini hari WIB.
Pada partai final tersebut, Real Madrid lebih diunggulkan daripada Liverpool.
Pasalnya, tim asal Spanyol itu telah kenyang pengalaman di Liga Champions.
Dalam tiga edisi Liga Champions terakhir, Real Madrid selalu lolos ke partai final.
(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)
Bahkan, dua di antaranya berujung dengan gelar juara bagi Real Madrid.
Dalam final kali ini Real Madrid berpeluang melengkapi hat-trick trofi Liga Champions mereka.
Akan tetapi, Liverpool bukan tim yang bisa dianggap enteng.
Mereka punya trio Firmansah (Roberto Firmino, Sadio Mane, dan Mohamed Salah) yang tampil subur di Liga Champions.
(Baca Juga: Jadwal Final Liga Champions 2018 - Real Madrid Vs Liverpool FC)
Firmansah telah sumbangkan 29 gol dari total 40 gol Liverpool di Liga Champions.
Torehan gol ketiganya bahkan hanya terpaut satu gol dari Real Madrid secara keseluruhan.
Selain itu, ada lagi faktor yang membuat Real Madrid layak mewaspadai Liverpool.
Dilansir BolaSport.com dari Four Four Two, berikut lima alasan mengapa Real Madrid harus takut kepada Liverpool:
1. Mo Salah vs Marcelo
Kedua pemain ini akan kerap bertemu sepanjang pertandingan ini.
Sebab, Mohamed Salah yang berposisi winger kanan di Liverpool akan mengubrak-abrik lini kiri Real Madrid yang dijaga Marcelo.
Celakanya bagi Madrid, Marcelo membuktikan bahwa dirinya kerap terlambat turun usai melakukan overlap membantu penyerangan.
Gol Joshua Kimmich pada leg pertama semifinal Liga Champions melawan Bayern Muenchen menjadi buktinya.
Kala itu, Kimmich melakukan akselerasi di sektor kanan yang kosong akibat ditinggal Marcelo maju ke depan.
Kelemahan Marcelo itu bisa menjadi bumerang bagi Real Madrid apabila Mohamed Salah dibiarkan sendirian mengisi posisi yang melompong di sektor sayap.
2. Kecongkakan Real Madrid
Real Madrid menyongsong final Liga Champions musim ini dengan kepercayaan diri yang tinggi.
Maklum, Los Blancos telah dua kali beruntun meraih gelar Liga Champions.
Sebaliknya, Liverpool baru pertama tampil di final Liga Champions sejak 11 tahun terakhir.
Kepercayaan diri berlebih pun terlihat dari pemberitaan media-media Spanyol.
El Pais misalnya, Real Madrid disebut akan melakoni laga final termudah kala melawan Liverpool musim ini.
El Mundo juga mengatakan bahwa Liverpool akan luluh lantak oleh para penyerang Real Madrid.
3. Si Muda vs Si Tua
Liverpool yang kurang berpengalaman di Liga Champions bisa dianggap sebagai sebuah kekurangan.
Akan tetapi, skuat The Reds saat ini lebih muda dan bertenaga dibandingkan skuat Real Madrid.
Di Real Madrid, ada beberapa pemain senior seperti Sergio Ramos (32 tahun), Marcelo (30), Luka Modric (32), dan Cristiano Ronaldo (33).
Sementara di Liverpool, hanya James Milner (32) yang terbilang pemain senior.
Pelatih Liverpool Juergen Klopp juga menyebut kemampuan tim mudanya mampu mengalahkan Real Madrid dengan segudang pengalaman.
"Mereka punya pengalaman, itu fakta. Pengalaman penting dalam hidup, namun itu bukan satu-satunya hal yang penting," kata Klopp seperti dilansir BolaSport.com dari Four Four Two.
"Anda bisa menyaingi pengalaman dengan gairah, semangat, dan etos kerja. Itulah mengapa saya suka sepak bola," tutur dia lagi.
(Baca Juga: 5 Pelari Cepat di Liga Champions Musim Ini, Salah Satunya Mimpi Buruk Barcelona!)
4. Faktor Roberto Firmino
Roberto Firmino tampil istimewa musim ini bersama Liverpool.
Dia telah mencetak 27 gol dan 17 assist di semua kompetisi. 11 gol di antaranya diciptakan Firmino di Liga Champions musim ini.
Jika Mohamed Salah bertugas mengeksploitasi Marcelo di posisi sayap, Firmino lebih bertugas mencecar Raphael Varane di pos bek tengah.
Maklum, Varane disebut sebagai bek yang kurang konsisten dan tak memiliki kecepatan.
Dengan kebiasaan Firmino yang turun ke lini tengah menciptakan ruang terbuka di posisi penyerang.
Real Madrid harus memutuskan siapa yang bertugas mengikuti Firmino dan semakin membuka pertahanan, atau menunggu di garis pertahanan.
5. Kesempatan emas bagi Liverpool
Seluruh pemain Liverpool agaknya sadar bahwa partai final ini sulit untuk mereka ulangi musim depan.
Karena itu, sebelum semuanya terlambat, Liverpool bisa memanfaatkan momentum ini untuk meraih gelar juara.
"Kami memiliki kesempatan terbesar dalam hidup kami. Untuk beberapa bahkan ini bisa jadi yang terakhir," ucap Dejan Lovren, bek Liverpool.
Liverpool memiliki modal bagus dari segi kekompakan tim.
Meski Mo Salah menjadi pemain yang mencetak paling banyak gol untuk Liverpool, namun pemain lain tak menunjukkan rasa iri atau cemburu.
Tampilnya Liverpool di final Liga Champions musim ini sudah diprediksi Juergen Klopp sejak mengalami kegagalan di final Liga Europa dua tahun lalu.
"Ini hanya permulaan bagi kami. Kami akan memainkan partai final yang lebih banyak ke depannya," tutur Klopp.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | FourFourTwo.com |
Komentar