Pelatih Inter Milan, Luciano Spaletti mengaku bahwa timnya mengalami ketegangan saat seri menghadapi PSV Eindhoven dan gagal lolos ke babak 16 besar Liga Champions.
Luciano Spalletti sadar bahwa Inter Milan tidak memiliki mental prima ketika imbang 1-1 melawan PSV Eindhoven, Selasa (11/12/2018).
Ketegangan yang dialami membuat gawang Inter Milan jebol secara cepat pada menit ke-13 karena aksi Hirving Lozano.
Meski PSV Eindhoven tak mampu membikin gol lagi, Inter Milan hanya mampu membalas satu gol via sundulan Mauro Icardi (73').
Baca Juga:
- PSV Eindhoven Menagih Utang Tottenham Hotspur di Liga Champions
- Hasil Lengkap Liga Champions - Inter Milan Tersingkir, PSG Penguasa Grup Neraka
"Kami tidak bisa tenang, meskipun faktanya segala kemungkinan masih bisa terjadi," kata Luciano Spalletti kepada Sky Italia, dilansir BolaSport.com dari laman Football Italia.
"Kami membiarkan bola lepas begitu saja. Secara taktik juga tak terorganisasi dengan baik, membuat PSV leluasa melakukan serangan balik," tuturnya melanjutkan.
Hasil imbang ini membuat La Beneamata gagal merebut satu tiket tersisa babak 16 besar di Grup B.
Kendati sama-sama mengantongi delapan poin, mereka kalah head to head gol tandang dari Tottenham Hotspur, yang pada hari sama meraih hasil seri 1-1 saat bersua Barcelona.
#Spalletti: "Troppo frenetici dopo il loro gol"
L'analisi del mister dopo #InterPSV https://t.co/XfCqicuU2Z #UCL #FCIM pic.twitter.com/a82jvSNHRm
— Inter (@Inter) 11 December 2018
Dengan demikian Inter mengakhiri klasemen dengan duduk di peringkat tiga Grup B, dan hanya berhak mendapat tiket ke babak 32 besar Liga Europa.
(Baca juga: Eks Penyerang Timnas U-23 Thailand Pulang Kampung Setelah Setahun Berkarier di Liga Swiss)
Di sisi lain, Spalletti juga menyatakan bahwa ketika kecemasan semakin menjalar, suatu tim akan kehilangan pandangan untuk mengontrol pertandingan hingga berakhir.
Pelatih berkepala plontos ini menganggap bahwa Nerazzurri sebenarnya punya kans mencetak lebih dari satu gol.
(Baca Juga: Eks Kiper Timnas Indonesia Tak Kuasa Menahan Air Mata saat Saksikan Sriwijaya FC Terdegradasi)
Hanya saja, lanjut ia, Icardi Cs tidak memiliki sikap yang tepat saat pelung menciptakan gol datang.
"Tidak semua tim bisa mengalahkan siapa pun. Psikologis kami terbebani, sedangkan tim harus menjaga keseimbangan permainan," tutur eks pelatih AS Roma tersebut.
"Namun, kami menjadi terlalu gila setelah tertinggal."
View this post on InstagramEden Hazard memberi kode agar segera dipinang Real Madrid? #edenhazard #hazard #realmadrid
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | football-italia.net |
Komentar