Milan paham betul soal proses merangkak dari bawah sebelum menuju kejayaan. Fakta itu boleh membuat anak asuh Vincenzo Montella percaya diri dalam menatap perjumpaan dengan wakil Rumania, Universitatea Craiova, di babak kualifikasi III Liga Europa 2017/18.
Penulis: Sem Bagaskara
Ketika menjadi juara Liga Champion 2002/03 dan 2006/07 I Rossoneri tak langsung berlaga di babak utama. Tiket partisipasi ke fase grup dalam masing- masing edisi tersebut baru mereka amankan setelah memenangi duel kualifikasi III kontra Slovan Liberec (agregat 2-2/Milan unggul produktivitas gol tandang) dan Crvena Zvezda (3-1).
Milan asuhan Montella kini bisa mengambil spirit dari dua musim bersejarah tadi, meski sebenarnya usai babak kualifikasi III masih ada satu tahapan lagi (babak play-off) yang mesti mereka lalui.
Moral I Rossoneri sedang terangkat berkat kemenangan meyakinkan 4-0 atas Bayern Muenchen di partai uji coba. Beberapa rekrutan anyar semodel Franck Kessie, Ricardo Rodriguez, dan Hakan Calhanoglu tampil meyakinkan.
"Kami menjalin kesolidan antarlini dan bekerja sebagai tim saat kehilangan bola," kata Montella usai bentrokan versus Muenchen.
Milan harus mempertahankan agresivitas plus efektivitas yang mereka perlihatkan saat bertemu Muenchen sebab Craiova disebut sebagai tim Rumania rasa Italia. Craiova dilatih oleh eks peracik taktik Palermo dan timnas Italia U-21, Devis Mangia.
Klub beralias Studentii (Sang Pelajar) itu juga dibela Fausto Rossi, gelandang jebolan akademi Juventus. Pendekatan "provinciale" ala tim-tim papan tengah-bawah Serie A bisa diterapkan Mangia dan berpotensi merepotkan Milan.
Untung bagi I Rossoneri, striker muda mereka, Patrick Cutrone (19 tahun), tengah tajam. Cutrone yang mengaku sebagai pengagum Alvaro Morata itu mencetak dua gol saat Milan melumat Muenchen 4-0.
Melawan Craiova, ia boleh sejenak melupakan Morata dan mengambil inspirasi dari seniornya, Filippo Inzaghi. Inzaghi adalah spesialis kualifikasi III. Sebanyak empat dari total lima gol Milan di kualifikasi III Liga Champion pada 2002/03 dan 2006/07 diciptakan striker beralias Pippo itu.
Editor | : | Anju Christian Silaban |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar