Jawara di level domestik, kemudian kolaps di pentas internasional. Hal itulah yang terjadi pada Bayern Muenchen.
Penulis: Sem Bagaskara
Skuat asuhan Carlo Ancelotti berstatus sebagai kampiun turnamen pramusim bertajuk Telekom Cup 2017 yang juga diikuti Borussia Moenchengladbach, Werder Bremen, dan Hoffenheim.
Namun, ketika bertemu lawan dari luar Jerman, Muenchen meraih hasil-hasil mengecewakan.
FC Hollywood kalah adu penalti 2-3 dari Arsenal dalam laga perdana mereka di ICC 2017.
Babak tos-tosan mesti dilangsungkan lantaran kedua tim berbagi skor sama kuat 1-1 di waktu normal. Muenchen pantas gigit jari karena Arsenal baru mampu menyamakan skor saat laga memasuki injury time.
Bencana berikut datang dalam skala lebih besar. Robert Lewandowski cs. ditekuk Milan dengan skor mencolok 0-4.
Menarik menanti respons Muenchen karena mereka mesti bersua tetangga Milan, Internazionale, di ICC 2017 region Singapura.
300 Fans Inter Indonesia Siap Ramaikan Singapura - https://t.co/UDhPMIFRjy https://t.co/jnS7a9YXD1 via @bolasportcom
— Juara (@Juara) July 25, 2017
Ketika bersua Milan, Muenchen tampak sangat kerepotan meladeni penetrasi M'Baye Niang, Ricardo Rodriguez, atau Hakan Calhanoglu.
Nama-nama itu beroperasi di sisi terluar lapangan.
Muenchen patut waspada karena Inter memiliki potensi yang tak kalah hebat dengan Milan di sisi sayap. Il Biscione punya Antonio Candreva dan Ivan Perisic.
Pelari cepat semodel Jonathan Biabiany juga sedang getol membuktikan diri dan bisa menjadi alternatif pelatih Luciano Spalletti.
"Transisi permainan tak berjalan baik. Masih ada waktu untuk berbenah dan hal itu mesti kami lakukan. Di Shanghai, kami hanya bermain baik melawan Arsenal selama 50 menit," kata Ancelotti.
Jika Muenchen tak kunjung meningkatkan level performa, Inter berpotensi menghadirkan bencana kedua bagi jagoan asal Bavaria.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar