Pemilik Southampton, Katharina Liebherr, mengumumkan kemitraan dengan pebisnis asal China, Jisheng Gao beserta keluarga.
Seperti dilansir BBC Sport, Senin (14/8/2017), keluarga Gao sudah memegang 80 persen saham Southampton setelah mengucurkan dana sebesar 210 juta pounds (sekitar Rp 3,62 triliun).
Pada Januari 2017, perusahaan yang dimiliki Gao, Lander Sports Development, mengaku telah mencapai kesepakatan dengan The Saints.
Namun, sekarang kerja sama sudah masuk ke tahap investasi personal.
"Hari ini adalah awal dari lembaran baru yang menarik dari klub kami," kata Katharina Liebherr yang masih memegang 20 persen saham klub.
"Jisheng Gao dan putrinya, Nelly Gao, memiliki hubungan yang sangat dekat dengan saya."
"Sebagai sebuah tim, kami akan berjuang membangun pondasi yang kuat secara berkelanjutan untuk kesuksesan jangka panjang," ucap Liebherr.
Antusiasme serupa dengan Liebherr juga ditunjukkan Jisheng Gao.
"Saya merasa terhormat bisa menjadi mitra dari Southampton Football Club bersama Katharina Leibherr, yang bersama ayahnya, telah menangani klub dengan hebat. Mereka membuat klub bertumbuh dan sukses," ujar Gao.
"Kami mempunyai hasrat dan motivasi untuk memajukan Southampton dan menjalani lembaran menyenangkan selanjutnya dari klub," tutur Gao.
Selain Southampton, berikut ini daftar 5 klub bagong alias besar Eropa yang kecipratan kekayaan Negeri Tirai Bambu:
Lyon menjual 20 persen sahamnya kepada perusahaan investasi China, IDG Capital Partners seharga 100 juta euro (sekitar Rp 1,56 triliun).
Pada Desember 2016, klub tersebut membentuk usaha patungan dengan Beijing Xingzhi Technology yang didukung oleh IDG untuk mengoperasikan pusat pelatihan sepak bola di China.
Perusahaan perdagangan properti terbesar di China, Wanda Group, menghabiskan 45 juta euro (sekitar Rp 705,19 miliar) untuk mengakuisisi 20 persen saham Atletico Madrid.
Baca Juga: Jadi Pemanis Ajang Esports, Bagaimana Cosplayer Cantik Persiapkan Diri untuk Tampil Seksi?
Seperti dikutip Bloomberg, bos dari Wanda Group, Wang Jianlin, adalah pria terkaya kedua di Negeri Tirai Bambu yang mempunyai estimasi kekayaan hingga 31 miliar dollar AS (sekitar Rp 412,75 triliun).
Sebuah konsorsium dana investasi dari China, China Media Capital dan CITIC Capital, membeli sekitar 13 persen saham City Football Group yang mengendalikan klub Manchester City (Liga Inggris), New York City (Liga Amerika Serikat), dan Melbourne City (Liga Australia).
Baca Juga: Neymar Terus-menerus Gocek Pemain Guingamp, Total Berapa Kali ya?
China Media Capital dan CITIC Capital juga memiliki saham minoritas di klub Jepang, Yokohama Marinos.
Teranyar, mereka membeli saham klub Uruguay, Atletico Torque, dengan kesepakatan mencapai 350 juta euro (sekitar Rp 5,5 triliun).
2. Inter Milan
Perusahaan ritel terkemuka dari China, Suning, yang dipimpin oleh miliarder Zhang Jindong menghabiskan 270 juta euro (sekitar Rp 4,24 triliun) untuk membeli 68 persen saham di Inter Milan.
Baca Juga: Bertarung Sampai Inggris dan Jerman, Cosplayer Ini Cerita Pengalaman Meraba-raba
Perusahaan tersebut juga memiliki klub Liga Super China, Jiangsu Suning, yang bermarkas di timur Kota Nanjing.
1. AC Milan
Sebuah era baru telah dimulai di AC Milan setelah klub tersebut dibeli oleh pemilik asal China.
Rossoneri Sport Investment Lux, yang dipimpin oleh Yonghong Li, telah menguasai 99,9 persen saham di Milan.
Baca Juga: VIDEO - Gol Menukik Radamel Falcao Bikin Kylian Mbappe Tepuk Tangan
Kesepakatan tersebut diumumkan langsung oleh perusahaan yang dikomandoi oleh Silvio Berlusconi, Fininvest.
Pemindahan kekuasaan ini sekaligus mengakhiri kepemilikian Berlusconi atas Milan selama 31 tahun.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar