Kebanyakan pesepak bola memutuskan gantung sepatu karena usia yang menua dan faktor cedera.
Namun, bukan alasan itu yang membuat Wayne Rooney pensiun dari timnas Inggris.
Top scorer sepanjang masa Tim Tiga Singa dengan torehan 53 gol ini ingin mengerahkan tenaga untuk membela Everton.
"Sekarang, saya ingin memfokuskan energi saya untuk membawa kesuksesan bagi Everton," ucap pernyataan Rooney, Rabu (23/8/2017).
Sama seperti Rooney, berikut ini ada 9 pemain yang pensiun dini dari timnas meskipun tidak cedera:
9. John Terry (32 tahun)
John Terry vs Ukraine
Wednesday 1 April 2009
— England Goals (@ThreeLionsGoals) August 18, 2017
World Cup 2010 Qualifier
England 2-1 Ukraine pic.twitter.com/Gv98tuNlqp
Terry pensiun dari timnas Inggris pada 23 September 2012 dengan mencatatkan 78 caps.
Eks kapten Chelsea ini mengungkapkan keputusannya gantung sepatu dari timnas dikarenakan tindakan Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) terkait tuduhan melakukan penghinaan rasial terhadap pemain Queens Park Rangers, Anton Ferdinand.
Terry akhirnya tak terbukti atas tuduhan tersebut.
Namun, dia menganggap FA mempersulit posisinya di timnas.
Di sisi lain, Bek Terbaik Eropa 2005, 2008, dan 2009 ini masih aktif bermain di level klub.
Sekarang, Terry membela klub divisi Championship alias kasta kedua Liga Inggris, Aston Villa.
8. Philipp Lahm (31 tahun)
On this day in 2008, Germany beat Turkey 3-2 in the Euros semi-final with a Philipp Lahm last minute winner pic.twitter.com/t7PgRyFYDV
— Bayern & Germany (@iMiaSanMia) June 25, 2017
Lahm pensiun dari timnas Jerman pada 18 Juli 2014 dengan menorehkan 113 caps.
Dia memutuskan mundur dari timnas setelah mempersembahkan trofi Piala Dunia 2014.
"Saya senang bahwa semuanya datang bersamaan dengan kesuksesan menjadi juara Piala Dunia," ujar Lahm.
Di level klub, Pemain Terbaik Jerman 2017 ini melakoni laga terakhirnya bersama Bayern Muenchen pada 20 Mei 2017 dalam laga Liga Jerman kontra Freiburg.
Dia ditarik keluar pada menit ke-87 dan mendapat tepuk tangan meriah dari penggemar Bayern.
7. Carlos Roa (30 tahun)
Roa tampil memukau di Piala Dunia 1998.
Dia sukses membantu timnas Argentina menyapu bersih tiga kemenangan di Grup H kontra Jepang (1-0), Jamaika (5-0), dan Kroasia (1-0) tanpa sekalipun kebobolan!
Di babak 16 besar melawan Inggris, Roa kembali tampil memukau.
Meski akhirnya kebobolan karena kedua tim bermain imbang 2-2 sepanjang 120 menit, Roa menjadi pahlawan di adu penalti.
Dia mampu mementahkan sepakan Paul Ince dan David Betty untuk membawa Argentina menang 6-5.
Uniknya, setahun kemudian Roa memutuskan pensiun dari sepak bola internasional dengan alasan ingin mengabdikan hidupnya untuk Tuhan lantaran berpikir dunia akan segera kiamat.
6. Alan Shearer (30 tahun)
Happy birthday to former England star Alan Shearer, who turns 47 today. Here he is in typically clinical form. #ENG #3lions @alanshearer pic.twitter.com/tKjKDuIjVj
— England Memories (@EnglandMemories) August 13, 2017
Shearer memutuskan pensiun seusai Piala Eropa 2000 dengan mencatatkan 63 caps.
Striker yang mampu mengemas 30 gol untuk Tim Tiga Singa ini memilih fokus untuk membela Newcastle United.
"Ada tiga cedera serius dialami saya saat itu," ujar Shearer.
"Jadi, saya memangkas periode di Inggris demi memberikan yang terbaik untuk Newcastle. Saya pun bermain hingga usia 36," tutur sosok yang tiga kali beruntun menjadi top scorer Liga Inggris (1995-1997) itu.
Shearer merupakan top scorer sepanjang masa Newcastle (206 gol), sekaligus pencetak gol terbanyak di Premier League (260).
5. Francesco Totti (30 tahun)
On this day at EURO 2000:
— Serie A News (@TransfersCalcio) June 14, 2017
Italy beat Belgium 2-0 on goals from Francesco Totti and Stefano Fiore pic.twitter.com/PS2IftD5Jk
Totti memutuskan pensiun dari timnas Italia seusai memenangi Piala Dunia 2006 karena ingin fokus memperkuat AS Roma.
Dia ikut mengukir satu gol dan empat assist di sepanjang turnamen yang bergulir di Jerman itu.
Secara keseluruhan, Totti menggelontorkan sembilan gol dan 11 assist dari 57 caps.
Pria yang identik dengan nomor punggung 10 ini kemudian gantung sepatu dari Roma seusai melakoni partai Liga Italia kontra Genoa pada 28 Mei 2017.
"Saya menangis karena kebersamaan selama 25 tahun ini tak mungkin dilupakan. Terima kasih semuanya," ucap Totti seusai pertandingan tersebut.
Totti adalah top scorer sepanjang masa Roma dengan koleksi 307 gol.
Dia juga berhasil mengantarkan I Giallorossi meraih lima gelar, termasuk titel Serie A pada 2001.
4. Paul Scholes (30 tahun)
Paul Scholes vs Italy
Wednesday 4 June 1997
— England Goals (@ThreeLionsGoals) August 2, 2017
Le Tournoi
England 2-0 Italy (Nantes, France) pic.twitter.com/ZpNE6pUA99
Scholes mundur dari timnas Inggris seusai Euro 2004.
Dia dikabarkan kecewa dengan pelatih Sven-Goran Eriksson yang memainkannya di posisi gelandang kiri sepanjang turnamen.
Scholes harus rela digeser demi terwujudnya duet Steven Gerrard dan Frank Lampard di pos gelandang tengah.
Baca Juga: 14 Pemain Indonesia Tak Sanggup Melawan Evan Dimas
Pesepak bola legendaris Manchester United ini total menyumbangkan 14 gol dari 66 caps untuk Inggris.
Dia bahkan sempat mengemas hat-trick Inggris mengalahkan Polandia 3-1 dalam laga Kualifikasi Piala Eropa di Stadion Wembley pada 27 Maret 1999.
3. Hidetoshi Nakata (29 tahun)
Nakata adalah pemain kunci di balik keberhasilan Jepang lolos ke Piala Dunia 1998 dengan mengoleksi lima gol sepanjang kualifikasi.
Namun, sepertinya menjadi Man of the Match dalam pertandingan Piala Dunia 2006 kontra Kroasia menjadi prestasi individu terbaiknya di pergelaran paling prestisius muka bumi itu.
Kendati terus mengharumkan nama Jepang di kancah dunia, Nakata memilih pensiun dini pada 3 Juni 2006.
Dia mengaku sudah tidak lagi menemukan kenikmatan dalam bermain sepak bola.
2. Eric Cantona (28 tahun)
Cantona mengakhiri karier internasional sebelum waktunya.
Sebuah catatan yang menyedihkan mengingat kontribusi hebat dia bersama Manchester United.
Insiden tendangan kung-fu ikonik ke seorang fan dalam laga kontra Crystal Palace pada 1995 menjadi awal nasib suram Cantona di timnas Prancis.
Seusai menjalani sanksi bertanding selama delapan bulan, karier Cantona di Prancis pun ikut berakhir.
Baca Juga: VIDEO - Lihat Gol Spektakuler Cristiano Ronaldo, Marcelo Kucek-kucek Mata Tak Percaya
Dia kehilangan tempatnya sebagai playmaker Prancis yang direbut oleh Zinedine Zidane.
Pelatih Prancis saat itu, Aime Jacquet, mengaku sudah tidak membutuhkan jasa Cantona.
Pria yang membawa Man United menjuarai Liga Inggris pada 1993, 1994, 1996, dan 1997 ini pun "sekadar" menyumbangkan 20 gol dari 45 caps bersama Prancis.
1. Kevin Prince Boateng (24 tahun)
Boateng memutuskan gantung sepatu dari timnas Ghana demi AC Milan, yang dia bela dalam periode 2010-2013.
Boateng mengaku tidak sanggup melalui perjalanan jauh yang melelahkan untuk bolak-balik ke Milan dan membela timnas.
"Selama hidup, saya telah menjalani enam kali operasi lutut dan cedera lainnya. Saya ingin meraih gelar top di Milan, seperti scudetto dan Liga Champions," ucap Boateng kala itu.
"Jadi, saya meniggalkan tim nasional supaya bisa mencapai level terbaik di klub. Saya memutuskan pensiun untuk menang bersama Milan," tutur pemilik 15 caps di Ghana itu.
Impian Boateng untuk memenangi Serie A terwujud pada 2011, tetapi dia gagal mengangkat trofi Si Kuping Besar.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar