Suriah harus berhadapan dengan Australia demi memperebutkan tiket terakhir zona Asia untuk menuju Piala Dunia 2018.
Asia punya jatah empat tiket langsung dan satu tiket melalui babak play-off.
Empat jatah langsung tersebut sudah berhasil didapatkan oleh Jepang, Arab Saudi, Iran, dan Korea Selatan.
Sedangkan satu tiket terakhir akan diperebutkan antara Suriah dan Australia yang akan bertanding pada tanggal 5 dan 10 Oktober mendatang.
Pemenang laga ini masih harus menjalani laga play-off antar-konfederasi melawan peringkat empat Konfederasi Sepak Bola Amerika Utara, Tengah dan Kepulauan Karibia (CONCACAF) pada bulan November untuk tiket ke Piala Dunia 2018.
(BACA JUGA: Mantan Bocah Ajaib AC Milan Kembali Bersinar Setelah 623 Hari Tanpa Sontekan Berarti)
Meskipun laga kandang mereka terpaksa dilangsungkan di Malaysia karena kondisi Suriah yang tidak kondusif akibat konflik, bukan berarti tuan rumah bermain tanpa harapan.
Pertandingan ini tentu menarik disaksikan terutama melihat perjuangan pemain Suriah di tengah kondisi negara yang sedang berkecamuk perang dan berusaha mewujudkan mimpi ke Rusia.
Berikut ini tiga pemain kunci Suriah dalam menghadapi laga hidup mati melawan Australia tersebut:
1. Firas Al-Khatib
BREAKING:#Syria legend Firas Al Khatib recalled to national team after 5 yrs row over anti-Assad stand.
— Ahdaaf (@ahdaafme) February 23, 2017
Read more: https://t.co/9iVURSX7gK pic.twitter.com/sqQ47QtHhj
Kapten timnas Suriah sekaligus pemimpin rekan-rekannya di dalam dan luar lapangan.
Usia Firas yang sudah menginjak 34 tahun memang terpaut jauh dengan usia rekan-rekannya di timnas Suriah yang tergolong muda-muda.
Saat ini Firas bermain di klub Al-Salmiya yang berlaga di Liga Kuwait.
Selain di Kuwait, Firas juga kenyang pengalaman karena pernah bermain di Liga Qatar, Irak, hingga Liga Super China.
Firas juga pernah menjalani trial di klub Inggris, Nottingham Forest.
Torehannya pun tidak main-main, Firas pernah empat kali menjadi top scorer di Liga Kuwait sepanjang kariernya.
Pemain yang sudah 57 kali memperkuat timnas Suriah dengan torehan 27 gol ini biasanya mengenakan nomor punggung 10 dan memimpin rekan-rekannya dari lini depan.
Satu kelemahan Faris adalah usianya yang sudah mulai senja membuatnya biasanya tak bermain 90 menit dan diganti oleh pelatih pada pertengahan babak kedua.
(BACA JUGA: Gerard Pique: Ini Hari Terburuk dan Terberat dalam Karier Saya)
2. Omar Kharbin
Las sonrisas llegan a Siria: el futbolista Omar Kharbin regala sonrisas a la gente con goles. https://t.co/hMnnLMi9WP pic.twitter.com/1vO67j6Zuh
— AnimalPolitico.com (@Pajaropolitico) September 4, 2017
Pengguna nomor delapan di timnas Suriah ini adalah pembunuh tak terlihat karena biasanya dimainkan sebagai penyerang bayangan di belakang Faris.
Masih berusia muda, 23 tahun, Kharbin kini membela klub Al-Hilal di Liga Arab Saudi.
Ia menjalani debut profesionalnya di Liga Suriah pada 2009 saat masih berusia 15 tahun!
Ia kemudian sempat menjajal Liga Irak sebelum kemudian berlabuh di Al-Hilal.
Musim lalu ia mengantarkan klubnya menjadi juara Liga Arab Saudi dan Piala Raja.
Kharbin menjalani debut di timnas Suriah pada 2012 saat berusia 18 tahun dan sempat menyumbangkan gelar juara Piala Asia Barat (WAFF Championship) 2012.
Pemain yang pernah mencetak gol ke gawang timnas Indonesia pada laga persahabatan, 15 November 2014, ini sudah tampil 35 kali bagi timnas Suriah dengan torehan 16 gol.
(BACA JUGA: Mengenal Achraf Hakimi, Bek Real Madrid Berusia 18 Tahun Asal Maroko yang Baru Saja Melakukan Debut)
3. Mahmoud Al-Mawas
#RoadToRusia2018 #Siria (devastado por la guerra) derrotó a #China (1.300M de habitantes) por 1 a 0 de visitante con gol Mahmoud Al-Mawas pic.twitter.com/a71v7jnxeL
— Falso Nueve (@falsonueve09) October 9, 2016
Pemain berusia 24 tahun ini adalah pembangun serangan timnas Suriah dari sisi sayap.
Saat ini, Mahmoud bermain di klub Umm Salal di Liga Qatar.
Meski masih terbilang muda, Mahmoud sudah 45 kali membela Suriah dengan catatan delapan gol.
Pemain yang biasanya mengenakan seragam bernomor punggung sembilan ini menjalani debut di timnas saat berusia 19 tahun.
Meski tak seterkenal Faris ataupun Kharbin, kontribusi Mahmoud di timnas Suriah tak bisa dipandang sebelah mata.
(BACA JUGA: Begini Formasi Timnas Catalonia Vs Timnas Spanyol Jika Bertanding)
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Fifa.com |
Komentar