Terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 terancam gagal karena faktor iklim dan politik.
"Dari awal, Qatar memang tak layak jadi tuan rumah kompetisi besar dunia," ucap seorang sumber.
Kondisi politik Qatar yang runyam menimbulkan kekhawatiran dari para pengamat sepak bola.
Mereka memikirkan adanya perang dingin antara Qatar dan negara tetangga terkait teror dana akan muncul dan merusak pertandingan.
Dilansir BolaSport.com dari Daily Star, skandal dan korupsi di negara tersebut juga ditakutkan bakal merusak reputasi Piala Dunia.
Laporan bocor dari konsultan Cornerstone Global pada perusahaan konstruksi pembangunan stadion makin menguatkan kekhawatiran para ahli bola.
(Baca Juga: Benarkah Pemerintah Rusia Dukung Sikap Anarki Ultras pada Fan Timnas Inggris?)
Dalam dokumen tersebut, terdapat pernyataan 'risiko politik' Qatar yang diikuti dengan adanya kemungkinan terorisme, korupsi pembangunan stadion, dan bahkan terjadinya perang.
Pihak penyelenggara turnamen dan pakar regional telah menyatakan bahwa Doha sangat tidak memungkinkan untuk menjadi tuan rumah.
Cuaca di Qatar juga dianggap terlalu panas dan tak ada lokasi terdekat sebagai tempat pengganti digelarnya Piala Dunia 2022.
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | dailystar.co.uk |
Komentar