Inggris memang sudah memastikan lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia.
Namun, sejatinya publik Inggris tak terlalu yakin terhadap kemampuan timnya untuk juara.
Sejak juara Piala Dunia 1966, Inggris memang sering tampil buruk di kompetisi internasional.
Generasi menjanjikan sempat muncul pada 1990 di masa Paul Gascoigne dkk.
Kemudian, pada 1998 harapan Inggris kembali membubung setelah memiliki generasi emas, seperti David Beckham, Michael Owen, Steven Gerrard, Gary Neville dan lainnya.
Tapi, tak juga ada prestasi yang memuaskan dari mereka.
(BACA JUGA: Hasil Kualifikasi Piala Dunia - Inggris Menang dan Skotlandia Menangis)
Sehingga, timnas Inggris sempat dinilai masih di lorong gelap, meski sudah lolos ke Rusia.
Namun, laga terakhir kualifikasi Piala Dunia Zona Eropa Grup F, 8 Oktober 2017, seolah memunculkan harapan baru lebih besar.
Bukan karena mereka lolos, tapi ada satu pemain istimea yang dianggap akan membuat keistimewaan pemain lain juga maksimal.
Sosok itu justru ada pada debutan Harry Winks.
Gelandang 21 tahun asal Tottenham Hotspur ini banyak dinilai bermain paling mengesankan.
Bahkan, Squawka memberinya nilai paling tinggi di antara pemain Inggris lain, termasuk sang kapten dan pencetak gol kemenangan, Harry Keane.
Tampil pertama kalinya bersama timnas Inggris, Winks memang luar biasa.
Dia seperti pemain senior yang mampu mengontrol permainan, juga menyeimbangkan pertahanan dan serangan.
Jika sejak 1966 Inggris seperti melewati lorong yang gelap karena tak kunjung berprestasi di Piala Dunia maupun Piala Eropa, maka secercah sinar itu mulai muncul.
(BACA JUGA: Debutan Timnas Inggris Puaskan Gareth Southgate)
Dan, kehadiran Harry Winks dianggap sebagai sinar di lorong gelap itu.
Hampir semua netizen memberi pujian besar atas penampilan Winks membela Inggris lawan Lithuania.
@ds_photography22: One of the only lights in a very dark tunnel, if I were you I'd book that holiday after the group stages unfortunately I'd love you lot to prove the nation wrong but some how just don't see it but again massive congrats to you lad
@_dylanms_: Well deserved best player on the pitch
@slm0n.72: You never looked out of place no 7 shirt suits you. You played really good and looked comfortable all the time easy passing well done keep it up for club and country #coys
Merendah
Namun, Winks tak mau jemawa, meski langsung mendapat puja-puji.
Baginya, membela timnas adalah mimpi yang menjadi kenyataan dan dia masih harus terus membuktikan.
"Saya masih perlu bekerja keras lagi," katanya.
Winks juga mengakui, performa tersebut tidak lepas dari peran Mauricio Pochettino, pelatihnya di Tottenham Hotspur.
Pochettino memang jago memoles pemain dan dia sudah lama tahu keistimewaan Winks.
Bahkan, Pochettino sempat menyebutnya "Little Iniesta".
(BACA JUGA: Berterima Kasihlah kepada Orang Argentina, Timnas Inggris!)
Winks dianggap mampu berperan seperti halnya gelandang kenamaan Barcelona, Andres Iniesta.
Lagi-lagi, Winks merendah dan merasa itu pujian besar.
"Saya sudah pernah dikabari soal pujian seperti itu (disamakan dengan Iniesta). Saya mencintai pemain itu," kata Winks.
Tapi, saya adalah saya sendiri. Saya tak bisa membandingkan diri saya dengan orang lain," lanjutnya.
"Pemain seperti Iniesta adalah pemain top dan saya belum berada di level itu," akunya merendah.
Editor | : | Hery Prasetyo |
Sumber | : | Squawka, Mirror, Daily Mail, BolaSport.com, BBC |
Komentar