Pernah membayangkan apa yang terjadi pada jika bermain sepak bola di ketinggian setara gunung tertinggi di Jawa Tengah?
Hal tersebut terjadi pada Timnas Brasil dan Timnas Argentina saat bertanding melawan Bolivia di Stadion Hernado Siles, La Paz.
Stadion ini dinobatkan sebagai salah satu stadion profesional tertinggi di dunia.
Pasalnya, stadion termegah di Bolivia ini terletak di atas ketinggian 3.637 meter di atas laut.
Sebagai perbandingan, ketinggian Stadion Hernando Siles nyaris sama dengan ketinggian gunung tertinggi di pulau Jawa, Gunung Semeru!
Gunung Semeru memiliki ketinggian kurang lebih 3676 meter di atas laut.
Ketinggian tersebut membuat pasokan oksigen menipis.
Para pendaki gunung pasti tahu bagaimana tipisnya oksigen di atas gunung,
Apa yang terjadi pada Neymar dkk. dan Messi dkk. saat bertanding di stadion tersebut?
Hasilnya, yang paling baru adalah saat Neymar dan kawan-kawan berjumpa Bolivia di Kualifikasi Piala Dunia 2018 Jumat (6/10/2017), mereka tak mampu menciptakan satu pun gol.
Bahkan usai pertandingan para pemain Brasil harus menggunakan tabung oksigen tambahan setelah pertandingan usai.
Tak hanya itu, Brasil juga pernah dikalahkan oleh Bolivia di stadion yang sama pada tahun 2003 dengan skor 0-2.
Neymar sempat berkata bahwa bermain di Bolivia sungguh tak manusiawi.
Sementara itu, nasib tragis justru dialami oleh Lionel Messi bersama Timnas Argentina saat melawan Bolivia di tahun 2009.
Argentina secara mengejutkan dikalahkan dengan skor telak 1-6!
Kekalahan tersebut merupakan kekalahan telak pertama sejak 60 tahun.
Kekalahan tersebut tidak lain dan tidak bukan karena faktor cuaca ekstrim stadion tersebut.
Meski tidak secara resmi menjadi stadion tertinggi di dunia stadion Stadion Hernando Siles, La Paz, memiliki sejarah yang cukup kontroversial.
Selama bertahun-tahun, banyak negara mengklaim Bolivia memiliki keunggulan yang tidak adil jika menggelar pertandingan di stadion tersebut, dan track record berbagai pertandingan internasional membuktikan hal tersebut.
FIFA pernah berusaha melarang stadion tersebut digunakan sebagai tuan rumah berbagai pertandingan internasional, namun setelah pihak Bolivia habis-habisan melawan keputusan ini, badan pengelola sepakbola dunia tersebut akhirnya mengalah.
(Baca Juga: Tak Hanya Gol Hantu, Timnas Panama Juga Lakukan Tindakan Kontroversial Ini Demi Lolos ke Piala Dunia 2018)
Editor | : | Bagaskara Setyana Adhie Perkasa |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar