Deyna Castellanos, mungkin nama satu ini masih asing bagi segelintir pecinta sepak bola.
Namun lain lagi bagi pecinta sepak bola di Venezuela, Deyna adalah entitas baru yang sanggup mengharumkan nama negara di kancah dunia persepakbolaan.
Lesakan jarak jauhnya dari tengah lapangan ke gawang Kamerun di Piala Dunia U-17 2016 menjadi kisah awal manis yang membuat namanya melambung.
Gol gadis 18 tahun pun masuk dalam nominasi gol terbaik penghargaan FIFA atau Puskas Award 2017, bersaing dengan gol Olivier Giroud dan Oscarine Masuluke.
Masuk dalam jajaran gol indah, sudah pasti Deyna beserta kerabatnnya senang bukan kepalang
"Saya bersama teman renang saya pada saat itu. Kami berbicara dan menonton pengumuman (dari FIFA) di saat yang sama," ujar Deyna dikutip BolaSport.com dari BBC.
(Baca Juga: Jika Pilih Real Madrid, Egy Maulana Vikri Jangan Sampai Bernasib Seperti 5 Pemain Top yang Disia-siakan Ini)
"Saya tak percaya. Sangat emosional. Teman saya, ia juga seorang warga negara Venezuela, mengaku bangga pada saya."
"Lalu saya telepon ibu saya di rumah dan ia mulai menangis mendengarnya."
Selain Giroud dan Masuluke, Deyna yang masih berstatus mahasiswi akan duduk satu barisan dengan pesepak bola profesional lain seperti Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, dan Neymar.
Dua pesepak bola wanita lain, Lieke Martens dan Carli Lloyd, juga akan menemaninya di acara penyerahan penghargaan FIFA, Senin (23/10/2017), di London, Inggris.
Namun berbeda dengan Martens dan Lloyd, Deyna sendiri sama sekali belum bermain di liga profesional.
Ia juga tidak pernah bermain di laga U-20, maupun laga di klub senior.
Saat ini ia membela Florida State University, tempat dimana ia menimba ilmu di jurusan komunikasi.
Patty La Bella, host dari Women's World Football Show tidak meragukan kualitas Castellanos.
"Jujur, jika saya diminta memilih antara menonton laga timnas Amerika Serikat dan Deyna Castellanos, saya akan memilih Deyna setiap harinya," Kata La Bella.
"Saya senang melihatnya. Ia cepat menggiring bola, memiliki kemampuan yang luar biasa untuk berganti arah dan bisa mencetak gol dari mana saja."
"Ia mengingatkan saya dengan Marta (pesepak bola asal Brasil terbaik di dunia lima kali) saat masih muda."
Nasib Deyna dengan pesepak bola hampir saja tidak berjodoh karena sikap ayahnya, Richard Castellanos.
Sang ayah menganggap sepak bola adalah olahraga untuk pria dan bukan untuk gadis kecil seperti Deyna.
Beruntung ibunya, Yrene Naujenis, membawanya pergi dari rumah untuk menempuh berbagai cara agar Deyna bisa mengekspresikan permainan sepak bolanya.
Listas @deynac18 pic.twitter.com/GjIKDrYNzS
— Yrene Naujenis (@YreneNaujenis) 15 Juni 2016
"Ibu saya mengatakan pada saya saat masih muda ia bermain olahraga untuk laki-laki," ujar Deyna.
"Saya, ibu dan adik saya berlatih bersama-sama."
Deyna juga menceritakan pengalaman bermain sepak bola dengan ayahnya saat kembali ke rumahnya di Marcay, utara Venezuela.
"Suatu hari saya kembali ke rumah dan mengatakan pada ayah: 'Ayah aku bermain'."
"Ia bertanya, 'main apa?', 'sepak bola'."
"'apa?'," jelas Deyna menceritakan reaksi ayahnya.
"Tetapi ia tampak menikmatinya dan mengizinkan saya untuk lanjut."
Deyna yang merupakan penggemar Barcelona tentu berharap bisa lulus kuliah dan melanjutkan karier di Eropa.
"Ya, kita lihat saja nanti," terangnya.
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | bbc.com |
Komentar