BOLASPORT.COM – Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) mendenda pelatih timnas Malaysia, Nelo Vingada, karena tindakannya mengkritik dan mempersoal keputusan wasit. Pelatih asal Portugal ini didakwa melakukan kesalahan pada laga Kualifikasi Piala Asia 2019.
Saat itu, timnas Malaysia menjamu Hong Kong di Stadion Hang Jebat, Melaka pada 5 Oktober 2017.
AFC mengharuskan pelatih yang baru bekerja untuk timnas Malaysia selama lima bulan sejak 15 Mei 2017 itu membayar denda.
Dia harus mengeluarkan uang senilai 5 ribu dollar AS atau setara 16 jura rupiah.
Selain Nelo Vingada, kapten skuat Harimau Malaya, Safiq Rahim juga turut didenda.
(Baca juga: Kejutan! Evan Dimas Dikabarkan Jadi Incaran Klub Malaysia dan Thailand)
Gelandang elegan ini didenda seribu dollar AS atau Rp 3 juta, karena dinilai bersalah melakukan pelanggaran ke pemain lawan.
Hal ini terjadi saat Malaysia dijamu Hong Kong pada 10 Oktober 2017.
”Safiq Rahim dilarang main untuk satu pertandingan, termasuk satu larangan main secara otomatis akibat menerima kartu merah, ketika Malaysia lawan Hong Kong.”
”Larangan main itu salah satunya saat Malaysia bertemu Korea Utara pada Kualifikasi Piala Asia 2019 pada 10 November 2017,” tulis AFC dalam rilis mereka.
Sementara itu, Persatuan Sepak Bola Malaysia (FAM) juga kena denda akibat ulah pemain dan pendukung mereka pada laga di Stadion Hang Jebat.
Kesalahan pertama, tindakan beberapa pemain yang mengelilingi dan mengganggu wasit.
Akibat kesalahan ini, FAM diperintahkan membayar denda sebanyak 6 ribu dollar AS (Rp 19 juta).
(Baca juga: Duo Utility Player, Rizky Pora dan Gavin Kwan, Bisa Beda Nasib Musim Depan)
Sebab, hal ini dinilai melanggar Pasal 53.2 Kode Etik dan Tata Tertib AFC.
Untuk kesalahan pendukung mereka yang melempar botol bekas minuman ringan sebanyak 10 hingga 15 buah, juga kena denda.
Sebab, lemparan itu ada yang mengenai wasit dan denda untuk mereka sebesar 7.500 dollar AS atau sebesar 24 juta rupiah.
Semua denda ini harus dibayar sejak keputusan ditetapkan sampai 30 ke depan.
Namun dalam waktu tersebut, semua bisa mengajukan banding. Namun, sanksi lebih berat diberlakukan jika ada yang melakukan kesalahan serupa.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BHarian.com |
Komentar