Pelatih tim nasional (timnas) Italia menjadi sosok yang paling diperhatikan saat ini setelah gagal membawa Italia gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 2018.
Italia dipastikan gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 setelah hanya mampu bermain imbang dengan Swedia pada leg kedua laga play-off Piala Dunia zona Eropa, Selasa (14/11/2017).
Hasil imbang dengan skor 0-0 tersebut membuat Italia harus gagal lolos setelah pada leg pertama kalah 0-1 dari Swedia.
Nasib Ventura sebagai nahkoda tim berjuluk Gli Azzurri pun menjadi tak jelas.
(BACA JUGA: Italia Baru akan Kembali Menjadi Tim Besar pada 2030?)
Kegagalan tersebut lantas membuat masa depan Ventura yang masih terikat kontrak hingga 2020, diragukan.
"Pengunduran diri? Kami akan berbicara dengan federasi seperti biasa. Satu yang pasti, ada hubungan baik dengan Presiden FIGC Carlo Tavecchio dan seluruh orang di federasi," kata Ventura.
Gian Piero Ventura is the first ever Italy manager to fail to lead the country through to a World Cup
1934
— The Sack Race (@thesackrace) November 13, 2017
1938
1950
1954
1958*
1962
1966
1970
1974
1978
1982
1986
1990
1994
1998
2002
2006
2010
2014
2018#WorldCup2018 pic.twitter.com/ypdrgQ8EV0
Jika kemudian Ventura mengundurkan diri atau diberhentikan sebagai pelatih timnas Italia, ia akan menjadi pelatih dengan jumlah pertandingan tersedikit dalam sejarah Italia.
Sejak ditunjuk menangani Gianluigi Buffon dkk pada 2016 menggantikan Antonio Conte, Ventura sudah menukangi Italia 16 kali pada laga resmi.
Jumlah ini adalah yang tersedikit dibanding para pendahulunya.
Jumlah 16 laga sama dengan catatan Giuseppe Milano yang menjadi pelatih timnas Italia pada 1920-1925.
(BACA JUGA: Seberapa Buruk Catatan Gian Piero Ventura Sebagai Pelatih Timnas Italia?)
Untuk rekor pelatih Italia dengan pertandingan terbanyak masih dipegang oleh Enzo Bearzot dengan 104 laga pada tahun 1975 sampai 1986.
Dari 16 laga, Ventura punya presentase kemenangan mencapai 56,25 persen.
Jumlah ini lebih banyak dari tiga pelatih Italia terakhir, yaitu Antonio Conte (56 persen), Cesare Prandelli (44,64 persen), dan Marcello Lippi (periode kedua - 40,74 persen).
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Fifa.com |
Komentar