Mantan pelatih AC Milan, Arrigo Sacchi, mengklaim bahwa Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) tertipu oleh performa baik timnas Italia di era Antonio Conte.
Presiden FIGC Carlo Tavecchio dipuji karena berhasil meyakinkan Antonio Conte untuk menukangi timnas Italia di tahun 2014.
Hal tersebut tidak terlepas dari hasil Italia di Piala Eropa 2016 di mana mereka berhasil mencapai babak perempat final.
Pencapaian tersebut dipuji karena kala itu, Italia banyak disebut sebagai skuat terburuk yang pernah dipilih sepanjang sejarah sepak bola Negeri Pizza tersebut.
(Baca Juga: Bek Manchester United: Kekurangan Timnas Italia Hanyalah Gol)
Kini, Tavecchio justru didesak mundur bersama pelatih timnas Italia, Gian Piero Ventura.
Namun, Arrigo Sacchi menyakini bahwa masalah tim berjuluk Gli Azzuri itu bukan sekedar kesalahan Tavecchio atau Ventura.
"Sepak bola di Italia berkabung: setelah 60 tahun, kami tidak akan berada di Piala Dunia," kata Sacchi kepada Gazzetta dello Sport dikutip BolaSport.com.
(Baca Juga: Mantan Pelatih Inter Milan Siap Latih Timnas Italia)
"Saya sangat menyesal hari ini, tapi kejadian ini bisa menghasilkan masa depan yang lebih baik esok. Dengan cara apa pun, kami perlu melihat keras-keras pada diri kami sendiri sehingga kami bisa membuat segala sesuatu yang tidak bekerja menjadi lebih jelas."
Menurut mantan pelatih timnas Italia itu, keberhasilan Conte membuat Tavecchio terlena.
"Tavecchio memulai masa kepresidenannya dengan kesuksesan Conte, dan mungkin itu membodohi dia untuk berpikir bahwa dia bisa melakukan hal yang sama lagi dengan Ventura," ujar Sacchi.
"Pelatih yang baik dengan karier yang panjang dan bermartabat tapi tidak pernah menjadi yang terbaik."
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | Gazzetta.it |
Komentar