Pelatih timnas Italia era 1990-an, Arrigo Sacchi, mengklaim bahwa masalah yang dialami tim berjuluk Gli Azzuri sudah tampak sejak tujuh tahun yang lalu.
Pelatih timnas Italia Gian Piero Ventura dan Presiden FIGC (federasi sepak bola Italia), Carlo Tavecchio, diminta mundur oleh banyak pihak pasca kegagalan tim berjuluk Gli Azzuri lolos ke putaran final Piala Dunia 2018.
Namun, Arrigo Sacchi meyakini bahwa masalah timnas Italia tidak akan selesai dengan hanya memecat Ventura atau Tavecchio.
Sacchi menilai ada masalah lebih serius dari itu dan sudah tampak sejak tujuh tahun silam.
(Baca Juga: Timnas Italia Dianggap Butuh Sosok Jose Mourinho atau Roberto Mancini)
"Jika kami tidak terlalu sombong dan lebih cepat menyadari, kami pasti sudah melihat adanya peringatan pada tahun 2010 dan 2014," ujar Sacchi dikutip BolaSport.com dari La Gazzetta dello Sport.
"Sebagai gantinya, daripada memecahkan masalah, kami selalu menggunakan kambing hitam, dalam hal ini pelatih atau presiden, dan semuanya akan tetap seperti sebelumnya."
Alih-alih menghujat pelatih, pria berusia 71 tahun itu menilai ada masalah yang tertutupi oleh hal lain.
"Quando eu era diretor das categorias de base italianas, Costacurta me disse: 'Mister, nos copiaram em todo o mundo... Menos aqui na Itália'. A beleza e o mérito são imprescindíveis. Não deveríamos nos esquecer disso" — Arrigo Sacchi (por @Grande_Area)pic.twitter.com/gsXKfgASJD
— chuteirafc (@chuteirafc10) November 15, 2017
(Baca Juga: Simpati Diego Maradona dan Opini tentang Kesalahan Italia)
"Tidak tepat membicarakan pelatih. Masalah kami berakar, tersembunyi selama bertahun-tahun oleh kemampuan pelatih tertentu, semangat kompetitif para pemain atau kualitas individu," kata Sacchi.
Mantan pelatih AC Milan itu mencontohkan kesuksesan manajer Chelsea saat ini, Antonio Conte, kala membawa Italia lolos hingga fase perempat final Euro 2016 dengan skuat yang dinilai memiliki kualitas tidak sebaik sebelum-sebelumnya.
"Kali ini, bagaimanapun, semangat itu hanya terlihat di pertandingan terakhir kami, dengan cara yang membingungkan," ujar Sacchi.
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | Gazzetta.it |
Komentar