"Sampai sekarang itu adalah kejadian yang sangat buruk yang terjadi dalam hidup saya."
Usai kejadian itu, pemberontak Togo yakni Front for the Liberation of the Enclave of Cabinda (FLEC) diklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Sekjen FLEC dari bagian militer, Rodrigues Mingas, menyatakan tentaranya tak bermaksud menyerang bus timnas Togo saat melintas Cabinda.
(Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Selebrasi Akrobatik Renggut Nyawa Pesepak Bola Muda India)
Serangan yang dilakukan FLEC ditujukan pada tentara keamanan Angola yang juga konvoi di daerah itu.
"Penyerangan ini tidak ditujukan untuk pemain Togo tetapi untuk kesatuan Angola yang tengah konvoi," ungkap Mingas pada stasiun tv Prancis.
Pasca insiden berdarah yang menimpa mereka, timnas Togo pun menarik diri dari Piala Afrika.
Langkah itu mendapat tanggapan dari Federasi Sepak bola Afrika (CAF) dengan memberi mereka sanksi skorsing dan denda 50 ribu dollar.
Togo akhirnya mengajukan banding di tahun yang sama dan beruntung hukuman tersebut dibatalkan oleh CAF.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Dari Berbagai Sumber |
Komentar