Dua pejabat sebuah daerah dijebloskan ke dalam penjara setelah Presiden Burundi (Afrika Timur) diduga dikasari saat bermain dalam sebuah pertandingan sepak bola.
Kisah ini bermula ketika tim Haleluya FC bertanding melawan tim dari Kota Kiremba, yang berada di bagian utara Burundi, pada 3 Februari 2018.
Haleluya FC diperkuat oleh Presiden Pierre Nkurunziza, seorang penggemar sepak bola sekaligus penganut Kristen taat yang banyak menghabiskan waktu 'blusukan' ke berbagai daerah di negaranya.
Setiap bepergian bersama Haleluya FC, sang presiden selalu membawa sepatu bola.
Dia juga mengajak serta paduan suara 'Komeza gusenga' yang berarti 'berdoa tanpa henti' dalam bahasa Kirundi.
Biasanya apabila Nkurunziza bermain sepak bola, pihak lawan paham bahwa mereka tengah berhadapan dengan presiden.
(Baca Juga: Selain Jorge Diaz, Inilah 3 Striker Haus Gol yang Bisa Diboyong Persib Bandung)
Karena itu, mereka tidak bermain ngotot dan tak jarang membiarkan Nkurunziza mencetak gol.
Namun, yang terjadi pada pertandingan melawan Kiremba berbeda dari biasanya.
Sebagaimana dituturkan seorang saksi mata kepada kantor berita AFP, tim Kiremba yang kebanyakan beranggotakan pengungsi dari Kongo itu tampaknya tidak tahu mereka bermain dengan presiden Burundi.
Sehingga mereka menyerang setiap kali Presiden menguasai bola dan membuatnya terjatuh beberapa kali.
"Orang Kongo ini jelas tidak mengenal Presiden Nkurunziza karena mereka mengomel dia saat pertandingan, menyerang setiap kali dia melakukan bola dan membuatnya jatuh beberapa kali sementara pemain Burundi berhati-hati untuk tidak terlalu dekat dengannya," kata satu saksi mata, dikutip BolaSport.com dari News24.com.
(Baca Juga: Mengerikan! Ini Formasi Persib Bandung Jika Jorge Pereyra Diaz Bergabung)
Alhasil, pemimpin daerah Kiremba, Cyriaque Nkezabahizi, dan asistennya, Michel Mutama, dipenjara pada Kamis (01/3/2018).
Mengutip sumber pengadilan, AFP melaporkan bahwa kedua sosok tersebut ditangkap atas tuduhan konspirasi melawan presiden.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | News24.com, http://medan.tribunnews.com |
Komentar