Kapten tim nasional Peru, Paolo Guerrero, mungkin akan menyesal telah meminum teh sebelum laga antara Peru dan Argentina, Oktober lalu.
Paolo Guerrero, harus melupakan impiannya untuk tampil di Piala Dunia setelah terlibat kasus penggunaan doping.
Seperti dikutip BolaSport.com dari Sky Sports, Paolo Guerrero dinyatakan positif mengonsumsi benzoylecgonine dan metabolit kokain pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2018 melawan Argentina pada 5 Oktober 2017.
Ia kemudian dihukum larangan berlaga selama satu tahun terhitung sejak keputusan itu dibuat pada November lalu.
Setelah proses banding yang dilakukan, hukuman mantan penyerang Bayern Muenchen itu dikurangi setengahnya.
Namun kemudian, Badan Anti-Doping Dunia (WADA) meminta Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) untuk memperpanjang sanksi larangan tampil kepada Paulo Guerrero menjadi 14 bulan atau hingga Januari 2019.
Kyiv Sedang Bersolek Sambut Laga Final Liga Champions https://t.co/LTw4wYKSMH
— BolaSport.com (@BolaSportcom) May 15, 2018
Permohonan tersebut pun dikabulkan oleh CAS dan membuat Paolo Guerrero harus absen membela timnas Peru di Piala Dunia 2018.
Pihak Paolo Guerrero sempat melakukan banding atas hasil tes tersebut karena dirinya mengaku tidak menggunakan zat-zat terlarang.
Pengacara Paulo Guerrero juga berpendapat bahwa zat tersebut belum meningkatkan kinerja kliennya saat berlaga di atas lapangan dan terkonsumsi tidak secara sengaja.
Usut punya usut, ternyata zat tersebut masuk ke tubuh Guerrero akibat ia meminum teh.
Teh tersebut dikatakan dibuat dalam teko yang sebelumnya digunakan untuk membuat teh Coca.
Teh Coca atau mate de coca adalah minuman khas para penduduk Amerika Selatan khususnya di Peru, Argentina, Bolivia, dan Kolombia.
A lovely cup of coca tea, said to help prevent altitude sickness. Seemed to work for me. #Cusco #Peru pic.twitter.com/xfzbxqUDY6
— Andrea Burns (@Andrea_LuxBARED) February 10, 2017
Minuman ini dibuat menggunakan daun Coca, tumbuhan yang menjadi dasar pembuatan obat terlarang, kokain.
Karena hal inilah kemudian muncul zat-zat yang terlarang oleh Badan Anti-Doping Dunia di dalam tubuh Paulo Guerrero.
Di negara-negara tersebut, mengonsumsi teh Coca adalah perbuatan yang legal dan sudah menjadi kebiasaan masyarakat disana.
Berbeda dengan misalnya di Amerika Serikat yang melarang pembuatan teh Coca.
Meski Badan Anti-Doping Dunia mengakui bahwa Guerrero tak sengaja mengonsumsi zat-zat terlarang tersebut, mereka tetap teguh pada peraturan untuk memberikan hukuman terhadap sang pemain.
Nuansa Ramadan Semakin Terasa, 3 Pemain Muslim Liverpool Dapat Sajadah di Laga Terakhir Liga Inggris https://t.co/YdbYLSHGjJ
— BolaSport.com (@BolaSportcom) May 15, 2018
Hal ini tentu menjadi pukulan bagi timnas Peru karena harus tampil di Piala Dunia 2018 tanpa kehadiran Paolo Guerrero yang merupakan pemain paling berpengalaman di dalam skuat dan juga berstatus sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah.
Dengan usia yang telah menginjak 34 tahun, bisa dikatakan bahwa Paolo Guerrero harus melupakan impian tampil di ajang Piala Dunia setelah terakhir kali negaranya lolos pada 1982 di Spanyol.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | SkySports.com |
Komentar