Terdapat delapan perwakilan negara di Allianz Junior Football Camp 2018 yang berlangsung di Bangkok, Thailand, 16-19 Juli 2018.
Para peserta punya kesempatan merasakan dan merayakan perbedaan.
Allianz Junior Football Camp 2018 diramaikan oleh remaja dari Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Laos, China, dan Srilanka.
“Jangan malu-malu begitu, ah,” ujar Nadhif kepada rekannya sesama Indonesia, Arofah, yang ingin berfoto dengan salah satu peserta perempuan dari Filipina.
Ragam memang tak hanya terlihat dari segi kebangsaan dan latar belakang budaya, tapi juga jenis kelamin.
Ada tujuh perempuan yang ikut berkeringat dan menempa diri di Allianz Junior Football Camp 2018.
Salah satunya Catherine Angelica Bradborn, yang berasal dari Filipina.
Catherine, yang berperawakan tinggi besar untuk anak seusianya, berposisi sebagai penjaga gawang.
Ia sangat total menjalankan perannya.
Luka-luka gores hasil gesekan tubuhnya dengan permukaan lapangan bahkan seperti tak dirasakan.
(Baca Juga: Hasil Drawing Wakil Indonesia pada Kejuaraan Dunia 2018 - Nomor Ganda Campuran)
“Luka sudah biasa. Ini tugas kiper,” ujar Catherine Angelica Bradborn.
Kehadiran Catherine jelas menambah warna. Bukti bahwa sepak bola adalah permainan milik semua orang yang menembus beragam batasan.
Perbedaan tak harus selalu disetarakan, tapi ada kalanya mesti dirayakan. Itulah yang terjadi di Allianz Junior Football Camp 2018.
Awalnya para peserta memang tampak canggung dan malu-malu untuk membuka obrolan atau sekadar menyapa.
Namun, kebekuan lambat laun mencair oleh kehangatan sepak bola.
(Baca Juga: Lalu Muhammad Zohri Tak Menyangka Jadi Juara Dunia)
Usai sesi latihan pertama yang berlangsung pada Selasa (17/7/2018), para peserta mulai saling membaur. Tak hanya di lapangan, tapi sampai meja makan.
Canda riang jadi sering terdengar. Bahkan, Naufal Yahya, salah satu representasi dari Tanah Air, bisa menyambut usianya yang ke-16 dengan cara sangat spesial.
Pada 17 Juli 2018, Naufal berulang tahun. Ia lantas dikejutkan oleh nyanyian selamat ulang tahun massal yang digemakan rekan-rekannya dari berbagai negara pada sesi makan malam.
Lewat sepak bola, perbedaan tak cuma bisa dirasakan, tapi juga dirayakan.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar