Kekecewaan Mesut Oezil terhadap tim nasional Jerman terkait masalah rasialisme bukan kasus baru di sepak bola.
Mesut Oezil kecewa karena ia menerima standar ganda dari timnas Jerman tergantung performa yang ia tunjukkan di lapangan.
"Saya dianggap orang Jerman ketika tim nasional menang, tetapi ketika kalah, saya hanya seorang imigran," tulis Oezil dalam pernyataan resminya.
Oezil memang mempunyai darah keturunan Turki dari orang tuanya.
Perlakuan dengan standar ganda ini membuat Oezil akhirnya pensiun dari timnas Jerman.
Oezil bukan satu-satunya pemain yang mendapat perlakuan seperti ini karena memiliki darah imigran.
(Baca Juga: VIDEO - Baru 4 Menit, Loris Karius Sudah Lakukan Blunder Fatal)
Penyerang timnas Belgia, Romelu Lukaku, mengakui bahwa ia juga menerima standar ganda seperti ini.
"Saat saya bermain bagus, saya adalah Lukaku dari Belgia, tetapi saat bermain buruk, saya disebut sebagai striker Belgia keturunan Kongo," kata Lukaku dalam The Players Tribune bulan lalu.
Masih ada satu pemain besar lain yang memiliki nasib serupa dengan Oezil dan Lukaku.
(Baca Juga: Selain Alexis Sanchez, Jose Mourinho Juga Puji Performa Si Anak Hilang)
Karim Benzema, yang memiliki darah keturunan Aljazair, juga merasakan diskriminasi serupa.
"Saat saya mencetak gol, saya orang Prancis. Jika tidak, maka saya orang Arab," kata Benzema.
Oezil sudah memutuskan untuk pensiun dari timnas Jerman setelah mendapat perlakuan rasialis selama Piala Dunia 2018.
(Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung ICC 2018 di TVRI - Pemanasan Para Klub Raksasa)
Sementara Lukaku masih aktif membela timnas Belgia hingga saat ini.
Benzema sendiri juga belum memutuskan untuk pensiun meski tak dipanggil timnas Prancis untuk Piala Dunia 2018.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | twitter.com |
Komentar