Komite Olimpiade Asia (OCA) memutuskan untuk tidak melakukan drawing ulang untuk cabang sepak bola di Asian Games 2018.
Lantas bagaimana nasib Uni Emirat Arab (UEA) dan Palestina yang sebelumnya sudah memastikan diri untuk ikut berpartisipasi di ajang multievent terbesar se-Asia tersebut.
Dalam surat OCA kepada Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) yang diterima BolaSport.com tertulis bahwa pihaknya sudah menemukan format untuk memasukan UEA dan Palestina ke babak penyisihan grup.
Terlihat, kedua negara itu akan mengambil undian yang berisikan Grup A sampai F.
Setelah memilih satu, UEA dan Palestina akan tergabung ke dalam grup yang tertulis.
(Baca juga: Jacksen F Tiago Bicara soal Hal-hal Negatif di Sepak Bola Indonesia)
Artinya, tidak ada drawing ulang yang akan mengubah hasil pengundian babak penyisihan grup.
Rencananya, perwakilan Palestina dan UEA akan mengambil kertas itu di Kantor AFC, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (25/7/2018).
Berikut surat keputusan dari OCA kepada INASGOC yang ditandatangani oleh Direktur General OCA, Husain Al Musallam, yang juga ditembuskan kepada AFC.
“Saya menyatakan telah menerima surat Anda tertanggal 23 Juli 2018 tentang subjek drawing sepak bola Asian Games 2018,” tulis surat tersebut yang dikirimkan kepada Ketua INASGOC, Erick Thohir.
“OCA setuju dengan proposal INASGOC untuk melakukan penarikan sepak bola untuk Palestina dan UEA ke dalam kelompok-kelompok yang sudah ada.”
“OCA akan menghargai jika undian ini dilakukan pada hari Rabu tanggal 25 Juli 2018 berkoordinasi dengan AFC dan semua NOC diberitahu tentang semua kelompok yang direvisi,” tulis surat yang dikirimkan pada Selasa (24/7/2018).
Dengan keputusan dari OCA, bisa saja lawan Timnas U-23 Indonesia di Asian Games 2018 bisa bertambah.
Saat ini, tim asuhan Luis Milla itu berada di Grup A bersama dengan Hongkong, Taiwan, dan Laos.
Sebelumnya, INASGOC sudah melalukan drawing yang terbagi ke dalam enam grup dan diisi oleh 24 negara.
Dengan masuknya UEA dan Palestina, jumlah peserta cabang sepak bola Asian Games 2018 menjadi 26 negara.
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar