Eks pemain Manchester City, Samir Nasri, harus menerima hukuman tambahan dari Lembaga Banding Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) setelah banding Inspektur Etik dan Kedisiplinan diterima.
Samir Nasri sejatinya sudah mendapat hukuman sanksi larangan terlibat dalam sepak bola selama 6 bulan dari Badan Kontrol, Etik, dan Kedisiplinan UEFA.
Hukuman tersebut didapat pemain asal Prancis tersebut pada bulan Februari 2017.
Inspektur Etik dan Kedisiplinan kemudian mengajukan banding agar hukuman Nasri diperberat, dan banding tersebut diterima.
(Baca Juga: Cristiano Ronaldo Pergi, 2 Bintang Real Madrid Tak Perlu Saling Sikut Lagi)
UEFA keputusan itu adalah hasil dari negosiasi antara pemain, Badan Anti-Doping Dunia (WADA), Badan Anti-Doping Prancis, dan Inspektur Etik dan Kedisiplinan, yang semula percaya bahwa skorsing dua tahun telah dijamin.
Lembaga yang berwenang kemudian memperpanjang masa hukuman Nasri menjadi 18 bulan.
"Samir Nasri diskors selama 18 bulan. Penangguhan ini akan mulai berjalan pada 1 Juli 2017," kata UEFA dalam pernyataan di situs resminya.
Presiden AS Roma: Kami Sedang Berbicara dengan Barcelona soal Transfer Lionel Messi https://t.co/JmEnwy6bxL
— BolaSport.com (@BolaSportcom) August 1, 2018
"Samir Nasri diizinkan kembali ke latihan, dengan klub sepak bola mulai 1 November 2018."
Nasri menerima hukuman pertama setelah dinyatakan bersalah karena menggunakan metode terlarang sesuai dengan daftar larangan WADA.
(Baca Juga: Langgar Kesepakatan, Anthony Martial Terancam Denda Miliaran Rupiah dari Manchester United)
Mantan pengacara Nasri mengatakan bahwa kliennya mendapat sanksi karena mendapat perawatan infus di sebuah klinik di Los Angeles pada 2016, ketika dia dipinjamkan ke Sevilla dari Manchester City.
Nasri tak lagi memiliki klub, di mana ia terakhir bermain untuk klub Liga Turki, Antalyaspor.
Barcelona Untung Besar-besaran dengan Lepas 3 Pemain Tak Terpakai https://t.co/z25OaL7v9n
— BolaSport.com (@BolaSportcom) July 28, 2018
Editor | : | Kautsar Restu Yuda |
Sumber | : | Uefa.com |
Komentar