Harapan tim nasional U-22 Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2018 di China pada 9-27 Januari, akhirnya kandas.
Tim besutan Luis Milla itu hanya finis di posisi ketiga Grup H dengan mengoleksi empat poin. Alhasil, Evan Dimas dan kawan-kawan tak bisa lolos dengan status lima runner -up terbaik, terlebih juara grup.
Congratulations to all sixteen teams who have qualified for the #AFCU23 China 2018!#OAOG #Asia #StarsOfTomorrow pic.twitter.com/KDsUl2IHtv
— The-AFC.com (@theafcdotcom) July 23, 2017
Hal itu dipastikan usai skuad Garuda Muda bermain imbang tanpa gol dengan tuan rumah Thailand di Stadion Nasional, Bangkok, Minggu (23/7/2017). Hasil tersebut membuat Indonesia hanya bisa mengumpulkan empat poin.
Sementara itu, tambahan sebiji poin bagi Thailand membuat mereka membukukan lima poin. Kalah satu angka dari Malaysia yang menjadi juara grup.
Sebenarnya, sebelum partai pamungkas kontra Thailand, Gavin Kwan Adsit dan kawan-kawan sangat optimistis bisa meraih tiga poin.
Hal itu pun tak hanya bualan lantaran di laga yang berlangsung di bawah guyuran hujan tersebut, Garuda Muda mampu beberapa kali mengancam gawang tuan rumah.
Namun, kondisi lapangan yang becek di banyak sisi membuat permainan timnas tidak dalam performa terbaiknya.
"Kalau tidak hujan mungkin kami bisa main lebih kolektif dan main kaki ke kaki seperti melawan Mongolia," ucap Gavin.
Kendati kecewa lantaran tak mampu membawa lolos timnas ke pentas Asia, pemain Barito Putera itu pun yakin Indonesia mampu berbicara banyak di SEA Games pada Agustus 2017.
"Saya senang bisa ambil bagian di timnas ini. Ada menang dan ada kalah. Saya kecewa dengan hasil melawan Thailand yang seharusnya bisa kami menangkan. Tapi, saya senang karena teman-teman lain sangat fight demi negara. Hal itu sangat bagus untuk timnas," ujar bek kanan timnas U-22 itu.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | - |
Komentar