Baca juga: Keren, Operan-operan Timnas U-22 Menyerupai Barcelona
Perlu diingat pula bahwa Cruyff memasang seorang pemain belakang yang mampu melepaskan umpan akurat untuk menjaga penguasaan bola.
Dalam hal ini, Milla memilih Ricky Fajrin, yang melancarkan 109 operan dalam dua pertandingan timnas.
Catatan Ricky cuma bisa disamai oleh Evan Dimas, yang bukan rahasia lagi memiliki kemampuan distribusi bola di atas rata-rata.
"Bila harus memberikan rapor pada penampilan Ricky Fajrin melawan Filipina, saya memilih 7,5," tutur eks pemain timnas, Yeyen Tumena, kepada Bolasport.com.
Tidak cuma Cruyff, gaya Claudio Ranieri juga diterapkan Milla dalam menyusun tim.
Milla diasuh oleh sosok yang membawa Leicester City juara Liga Inggris 2015-2016 itu, di Valencia.
Tinkerman, begitulah julukan Ranieri saat masih menangani Chelsea dan Valencia pada awal 2000-an.
“A manager or coach who continually experiments by changing the personnel or formation of a team from game to game,” tulis kamus Inggris versi Collins soal kata tinkerman.
Editor | : | Anju Christian Silaban |
Sumber | : | transfermarkt.com, BolaSport.com, kompas.com, Labbola |
Komentar