Setelah dihajar Vietnam 0-4, timnas Timor Leste semakin membaik. Padahal, mereka tim yang termasuk memprihatinkan.
Pada lanjutan Grup B cabang sepak bola SEA Games, mereka hanya kalah 0-1 dari juara bertahan, Thailand.
Lawan Indonesia, Timor Leste yang sejak awal dinilai tim paling lemah, juga bisa mengimbangi.
Timor Leste hanya kalah 0-1 pada laga Stadion Selayan Municipal Council, Minggu (20/8/2017).
Padahal, ternyata proses pembinaan dan pembentukan tim nasional Timor Leste tak seperti tim lainnya.
Timor Leste bisa dikatakan memprihatinkan dalam segi pembinaan dan infrastruktur.
Hal itu dikatakan sendiri oleh pelatih Timor Leste, Kim Shin-hwan.
"Kami tidak serius mempersiapan latihan," keluhnya usai pertandingan lawan Indonesia.
"Pemain juga tidak ada rasa tanggung jawab untuk timnas, sehingga hasilnya tidak bagus," lanjutnya.
Menurutnya, untuk tampil di ajang seserius SEA Games, Timor Leste bisa dikatakan kurang latihan.
"Ketersedian lapangan menjadi kendala serius sepak bola Timor Leste. Satu lapangan saja bisa digunakan 10 tim untuk latihan per hari," ungkapnya.
Ditambah lagi, mental pemain sulit diatur. "Mereka tidak dapat mengontrol emosi," katanya.
Pada laga lawan Indonesia, emosi pemain Timor Leste juga tampak meledak-ledak.
Itu terjadi beberapa menit menjelang pertandingan berakhir.
Kericuhan sempat terjadi dan para pemain Timor Leste tampak sangat emosional dan sempat melakukan beberapa pelanggaran.
Akibatnya, bek mereka, Filipe Oliveira terkena kartu merah. (*)
Editor | : | Hery Prasetyo |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar