Timnas Futsal Putri mampu mengalahkan tuan rumah, Malaysia pada SEA Games 2017 dengan skor tipis 2-1, Miinggu (20/8/2017).
Ada semangat berlebih bagi anak asuh Andre Picessa untuk mengalahkan Malaysia yaitu terkait insiden bendera terbalik yang menerpa kontingen Indonesia.
"Kalau diingat-ingat lagi, saya mau menangis pada insiden itu. Pertandingan malam ini memang makin membuat kami berjuang untuk harga diri bangsa pasca insiden memalukan kemarin (bendera terbalik)."
"Meski Malaysia sudah minta maaf, itu sama saja seperti mengajak perang. Masa mereka tidak tahu kalau bendera kita itu Merah Putih," ujar Maulina Novriliyani, kapten timnas futsal putri Indonesia.
Baca Juga:
- Klub Lukas Podolski di Liga Jepang Incar Louis van Gaal untuk Jadi Pelatih
- Sang Pangeran Itu Akhirnya Kembali ke Liga Jerman
"Biar raga saya saja yang jatuh hingga berlumur lumpur dan darah asal jangan bendera saya yang direndahkan harga dirinya" pungkas Maulina.
Maulina atau yang akrab disapa Cimot ini juga mambagi kesannya saat pertandingan melawan Malaysia.
Menurut Cimot, meski Malaysia kalah, Harimau Malaya tampil merepotkan Indonesia.
Malaysia yang pada gelaran SEA Games terakhir menahan seri Indonesia, pada gelaran kali ini harus kehilangan ruh permainannya, Farahiyah yang cedera panjang.
"Suasana di tribun banyak suporter tuan rumah, suporter kita bisa dihitung jari. Hal itu justru menjadi motivasi kami untuk tampil apik."
"Meski kalah, Malaysia tampil baik, mereka pantang menyerang tapi kita lebih pantang menyerah demi harga diri bangsa. Ada sesuatu yang hilang dari Malaysia setelah Farahiyah harus absen karena cedera panjang," ujar Cimot.
[GALERI] #TimnasFutsal Putri INDONESIA vs Malaysia dengan skor akhir 2-1 untuk Indonesia. #SEAGames2017 pic.twitter.com/kR2pRobPIu
— Timnas Futsal (@timnasfutsalIDN) August 20, 2017
Cimot juga sudah siap untuk pertandingan selanjutnya kontra Myanmar. Baginya, Myanmar tak jauh berbeda dari Malaysia.
"Ada hal yang harus dievaluasi. Di babak kedua kita sulit keluar dari tekanan tuan rumah semoga tim pleatih bisa membereskan itu pada laga lawan Myanmar. Myanmar permainannya keras dan sporadis karena mayoritas adalah pemain sepak bola," pungkas Cimot.
Indonesia akan menghadapi Myanmar di partai keduanya pada 22 Agustus mendatang di Panasonic Stadium, Shah Alam pukul 11.00 WIB.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar