PSSI akan segera melakukan banding terkait hukuman denda ratusan juta yang didapatkannya dari AFC.
Konfederasi Sepak Bola Asia atau AFC menjatuhkan sanksi berupa denda uang sebesar Rp 224 juta kepada PSSI.
Semua itu pasca insiden di SEA Games 2017 yang digelar di Malaysia pada Agustus lalu.
Seperti diketahui, AFC mengeluarkan rilis terbaru, dimana mereka menemukan bukti adanya pelemparan sebanyak 50-60 botol minuman.
(Baca juga: Kualifikasi Piala Asia U-19 2018 - Malaysia Bungkam Timor Leste, Sebelum Indonesia Bertanding)
Insiden itu terjadi saat timnas U-22 Indonesia bertemu timnas U-22 Kamboja di Stadion Shah Alam, Selangor, Malaysia.
Laga itu merupakan salah satu pertandingan fase penyisihan grup SEA Games 2017 pada 24 Agustus lalu.
Pelemparan botol tersebut terjadi selepas pertandingan dan dilakukan suporter skuat Merah Putih.
Disinyalir, suporter Indonesia terbawa emosi lantaran dalam pertandingan tersebut cukup banyak adu mulut antar pemain kedua tim.
Bahkan, selepas pertandingan ada ofisial timnas U-22 Kamboja menilai penyerang timnas U-22 Indonesia, Marinus Wanewar.
Mereka menilai kalau pemain Persipura itu melakukan provokasi dengan memeragakan body language yang tidak semestinya.
"Kami akan evaluasi dengan terjadinya kasus tersebut," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria.
"Rencananya pekan ini, kami akan evaluasi dengan AFC mengenai keputusan hukuman tersebut, karena PSSI juga diminta menjelaskan apa yang terjadi."
AFC meminta PSSI untuk menjelaskan secara rinci sampai waktu yang ditentukan yakni 30 hari ke depan setelah keputusan itu dikeluarkan.
AFC juga memberikan sebuah ancaman akan menjatuhkan hukuman lebih berat kepada PSSI andai hal-hal seperti itu terulang kembali.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar