Ketua Panitia Pelaksana (panpel) Aceh World Solidarity Cup 2017, M Zaini Yusuf, mengaku pihaknya sudah menyewa jasa pawang hujan.
Pelaksanaan Aceh World Solidarity Cup 2017 mendapatkan kritik pedas dari para peserta turnamen.
Keluhan yang kerap terdengar yakni menyoal kondisi lapangan Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, yang merupakan satu-satunya tempat dilangsungkannya pertandingan.
Beberapa pekan belakangan, lapangan pada stadion berkapasitas 45 ribu tempat duduk tersebut tidak dalam kondisi terbaik.
(Baca juga: Sedih, Klub Liga Jepang yang Pernah Dibela Irfan Bachdim Degradasi)
Curah hujan yang tinggi, ditambah sistem pelesapan air yang kurang baik menjadi penyebab lapangan dipenuhi lumpur dan terdapat banyak genangan air.
Terakhir, kritik pedas disampaikan oleh pelatih Mongolia, Michael Weiss, selepas timnya dikalahkan Indonesia dengan skor 2-3, Senin (4/12/2017).
"Ya, untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya hujan, kami sebetulnya sudah menyewa pawang," ucap Zaini kepada BolaSport.com selepas laga.
"Kami sudah berusaha, tetapi mau bagaimana lagi kalau sudah kehendak Allah," kata dia.
Baca juga: Pilihan Anti-mainstream Kapten Thailand di The Best Football Awards 2017)
Selain itu, Zaini mengklaim bahwa kondisi lapangan sudah lebih baik dari sebelum ajang tahunan edisi 2017 tersebut digelar.
"Intinya, kami mau menerima masukan dari segala pihak. Ya, semoga pada pergelaran selanjutnya kami bisa lebih baik lagi," tutur Zaini.
Masalahnya lagi, selain mengurangi kenikmatan menonton bagi suporter dan menganggu skema pelatih, kondisi lapangan yang jelek juga mengakibatkan pemain rentan cedera.
Adapun dua pemain timnas Indonesia yang telah menjadi korban ialah Septian David Maulana dan Gavin Kwan Adsit.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar