Gelandang bertahan timnas Mongolia, Galt Tuguldur, mencuri perhatian pada pergelaran Aceh World Solidarity Cup 2017.
Galt Tuguldur menjadi pemain tim non-Indonesia yang paling mudah diidentifikasi.
Satu hal yang menarik dari pemain berusia 22 tahun itu yakni kacamata minus yang melekat untuk membantu indera penglihatannya.
(Baca Juga: Dibanderol Murah, Mungkinkah Anak Luis Milla Diboyong ke Liga 1?)
"Saya mulai menekuni sepak bola sejak umur 11 tahun. Sejak usia 13 tahun mata saya minus lima dan mau tidak mau harus memakai kacamata," ucap Galt kepada BolaSport.com, Kamis (7/12/2017).
Unfortunate own goal from Tuguldur Galt. He will want to put that behind him as soon as possible #AFCCup2017 #ERCvKIG pic.twitter.com/torQSNpFNq
— AFC Cup (@AFCCup) April 4, 2017
"Saya kesulitan melihat. Saya pikir itu karena saya terlalu banyak menonton televisi sewaktu kecil," kata pemilik nomor punggung lima itu.
Galt berstatus sebagai kapten tim timnas U-23 Mongolia yang dibawa pelatih Michael Weiss ke ajang Aceh World Solidarity Cup 2017.
"Saya menggunakan bantu sport glasses di setiap latihan dan pertandingan," tutur Galt.
"Namun, pada ajang ini saya kesulitan karena terlalu sering hujan dan banyak lumpur. Apalagi, saya lupa membawa lap kacamata," ujar pemain kelahiran ibu kota Mongolia, Ulan Bator itu.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar