Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Fakta Menarik Islandia, 1 dari 1.793 Orang di Negara Itu adalah Pelatih Top

By Beri Bagja - Sabtu, 13 Januari 2018 | 08:06 WIB
Reaksi Heimir Hallgrimsson saat memimpin timnas Islandia dalam partai Kualifikasi Piala Dunia lawan Ukraina di Kiev, 5 September 2016.
SERGEI SUPINSKY / AFP
Reaksi Heimir Hallgrimsson saat memimpin timnas Islandia dalam partai Kualifikasi Piala Dunia lawan Ukraina di Kiev, 5 September 2016.

Indonesia bakal menghadapi Islandia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (14/1/2018). Laga ini seharusnya jadi lumbung ilmu bagi tim nasional.

Soal kesuksesan menata regenerasi, infrastruktur, dan sumber daya manusia dalam sepak bola, Islandia sudah layak dijadikan contoh oleh Indonesia.

Kiprah timnas Islandia melaju ke Piala Dunia 2018 merupakan fakta paling mudah yang mencerminkan sistem sepak bola mereka sangat maju.

Soal luas wilayah dan jumlah penduduk, tak perlu disangsikan lagi bahwa Indonesia unggul jauh atas Islandia

Menurut data The Guardian yang dikutip BolaSport.com pada 2016, negara Islandia hanya memiliki pembulatan total 330.000 penduduk.

Jumlah itu bahkan kurang dari angka penduduk gabungan Kecamatan Cengkareng dan Kalideres (kira-kira 370.000 orang).

(Baca Juga: Praktik Pagi-Sore, Begini Keseharian Pelatih Islandia sebagai Dokter Gigi)

Keberadaan penduduk yang minim tak menghalangi Islandia berprestasi, termasuk dalam sepak bola.

Justru persentase bakat unggul dari jumlah orang secuil itu jadi mudah ditemukan.

Selain ditopang sistem regenerasi dan infrastruktur memadai, kemajuan sepak bola Negara Es juga merupakan buah kemunculan pelatih-pelatih berkualifikasi top.

Sadar tak punya kultur yang kuat soal bal-balan, rakyat Islandia harus bekerja ekstrakeras dibandingkan masyarakat negara populer lain dalam pendidikan sepak bola.

Sejak 2002, Asosiasi Sepak Bola Islandia (KSI) giat merevolusi infrastruktur dan metode kepelatihan di negara mereka.

Dulu, para pelatih Islandia ramai-ramai berguru ke Inggris demi mendapatkan lisensi kepelatihan UEFA.

Situasi sudah berbeda sekarang berbekal ilmu dari luar yang diaplikasikan ke dalam negeri.

Negara Es fokus kepada produksi pelatih-pelatih lokal dengan mengadakan kursus UEFA di ibu kota Islandia, Reykjavik.

Hasilnya, lebih dari 800 orang memegang lisensi UEFA dan 185 kepala di antaranya memiliki lisensi tingkat A yang prestisius.

Mengingat Islandia memiliki populasi sekitar 330.000 orang, artinya 1 dari 1.793 orang penduduk mereka punya lisensi A.

Sebagai perbandingan, Inggris hanya memiliki rasio 1 per 44.537 orang yang memiliki kualifikasi tersebut.

Kini, Islandia justru menjadi salah satu negara referensi dalam bidang terapan ilmu kepelatihan melihat kemajuan drastis sepak bola mereka.

Sejak 2017, ada program tahunan Iceland Coach Development Workshop sebagai media pembelajaran mengenai sistem sepak bola negara Eropa Utara tersebut untuk umum.

Peserta tur edukasi ini akan dibekali ilmu mengenai filosofi Islandia membangun sepak bola mereka dari generasi akar rumput, cara mengelola perkembangan pemain muda, klub, materi latihan, hingga kunjungan ke fasilitas olahraga kelas top.


Pelatih Islandia, Heimir Hallgrimsson (tengah), dan para pemainnya merayakan kemenangan atas Inggris dalam laga babak 16 besar Piala Eropa di Stadion Allianz Riviera, Nice, Prancis, pada 27 Juni 2016.(ANNE-CHRISTINE POUJOULAT/AFP)

"Anda tak bisa sukses tanpa pemain yang bagus, tapi tim kami saat ini sudah dikembangkan oleh pelatih-pelatih Islandia selama 10-15 tahun terakhir," kata Heimir Hallgrimsson, pelatih timnas Islandia.

Hallgrimsson yang berprofesi lain sebagai dokter gigi mengungkapkan bahwa para pesepak bola wanita terbaik bahkan dilatih bersama pemain pria hingga usia 16 tahun.

"Pelatih sepak bola layak mendapatkan kredit. Sebanyak 70 persen dari kami punya lisensi B UEFA dan 23 persen lisensi A. Mereka mengembangkan semua pemain dari berbagai grup usia dan gender," katanya kepada Daily Record.

Lantas, bagaimana dengan Indonesia?

Seperti diberitakan BolaSport.com pada 4 Januari 2018, sampai saat ini Indonesia sangat kekurangan pelatih yang memiliki lisensi AFC Pro Diploma.

Hal ini menjadi peringatan bagi PSSI.

Sebab, klub-klub di kasta tertinggi di Asia sudah harus ditangani pelatih yang memiliki lisensi AFC Pro Diploma pada 2020.

Instruktur pelatih Sutan Harhara membeberkan bahwa Indonesia sudah tertinggal bila dibandingkan Singapura, Malaysia, dan Thailand.

(Baca Juga: Keren! Egy Maulana Vikri Setara Pemain Real Madrid Ini Dalam Daftar Pemain Muda Terbaik di Dunia)

Mereka sudah memiliki sejumlah pelatih lisensi AFC Pro Diploma.

Bila tak ada pelatih lokal yang memiliki lisensi itu, bakal banyak pelatih asing yang menyerbu Indonesia.

Mereka inilah yang akan menangani klub-klub Liga 1.

“Hal ini sudah harus diantisipasi PSSI. Negara-negara di Asia Tenggara sudah memiliki pelatih berlisensi AFC Pro Diploma yang menjadi persyaratan menangani klub mulai 2020. Berarti, tinggal dua tahun lagi mempersiapkan pelatih lokal agar bisa memiliki lisensi tersebut,” tutur Sutan.

“Jadi, targetnya tahun ini atau 2019 sudah ada pelatih lokal yang memiliki lisensi itu. Bila tidak, klub-klub Liga 1 terpaksa memakai jasa pelatih asing. Pelatih lokal yang berlisensi A AFC pada akhirnya melatih klub Liga 2 atau Liga 3,” ucapnya menambahkan.


Sutan Harhara, salah satu instruktur pelatih AFC.(GONANG SUSATYO/BOLASPORT.COM)

Menurut Sutan, banyak pelatih lokal yang berkualitas dan sudah selayaknya mengantungi lisensi tertinggi itu.

Hanya, terdapat berbagai kendala.

"Selain biayanya yang mahal, mereka harus mengambil modul atau magang di luar negeri misalnya di Korea Selatan, Jepang, atau negara Eropa. Mereka juga harus magang di salah satu klub besar,” ujarnya lagi.

Biaya untuk mengambil kursus AFC Pro Diploma terhitung besar karena mencapai Rp 150 juta, belum lagi kalau peserta kursus harus melakukan perjalanan ke luar negeri.

“Tetapi berapa pun harganya, tingkatan itu harus ditempuh. Pelatih harus memiliki lisensi AFC Pro Diploma,” kata dia.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Beri Bagja
Sumber : theguardian.com, telegraph.co.uk, Dailyrecord.co.uk, visir.ir
REKOMENDASI HARI INI

Liga Voli Korea - Bukan karena Megawati Saja, Pelatih Ungkap Kebangkitan Red Sparks Usai Atasi Krisis dari Pemain yang Cedera

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Borneo
10
21
2
Persebaya
10
21
3
Persib
10
20
4
Bali United
10
20
5
Persija Jakarta
10
18
6
Arema
11
18
7
PSM
11
18
8
PSBS Biak
10
15
9
Persik
10
15
10
Persita
10
15
Klub
D
P
1
Barcelona
13
33
2
Real Madrid
12
27
3
Atlético Madrid
13
26
4
Villarreal
12
24
5
Osasuna
13
21
6
Athletic Club
13
20
7
Real Betis
13
20
8
Real Sociedad
13
18
9
Mallorca
13
18
10
Girona
13
18
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X