Di sana, mereka melihat yel-yel suporter tuan rumah yang diikuti lagu khas klub, "Since I Was Young".
Suporter Stjarnan mengadopsi yel-yel tersebut dan mengenalkannya sampai ke tim nasional.
Pada akhirnya, perjalanan fenomenal Islandia di Piala Eropa membuat mereka kadung direken sebagai pencipta yel-yel thunderclap.
Selebrasi itu bahkan ditiru oleh negara lain.
(Baca Juga: PSIS Semarang Sambut Regulasi Enam Pemain Asing di Piala Presiden 2018)
Wales melakukan selebrasi yang sama usai mengalahkan Belgia pada babak perempat final.
Prancis sebagai tuan rumah pun latah berselebrasi ala Islandia usai mereka memastikan diri lolos ke final.
Mungkinkah Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) akan jadi saksi yel-yel thunderclap? Layak ditunggu.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | telegraph.co.uk |
Komentar