Timnas Indonesia bakal dijajal Islandia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (14/1/2018) pukul 19.00 WIB. Artinya, ada kemungkinan penonton Indonesia menyaksikan thunderclap, yel-yel khas tim nasional Islandia.
Selebrasi ini pertama kali dipopulerkan pada Piala Eropa 2016.
Kalau Anda masih ingat, ketika itu Islandia lolos sampai babak perempat final.
Kelolosan ke babak delapan besar dirayakan pemain negara Skandinavia itu dengan selebrasi bernama thunderclap.
Selebrasi thunderclap ini tidak sulit. Caranya cukup dengan menepuk tangan di atas kepala, kemudian berteriak 'hoh', dengan temponya yang makin lama meningkat dari lambat menjadi cepat.
(Baca Juga: Timnas Indonesia Vs Islandia - Septian David Maulana, Playmaker Baru Garuda Muda Kesayangan Luis Milla)
Thunderclap pun lazim disebut sebagai yel-yel perang asal Viking. Sebab, banyak yang mengira bahwa teriakan dan tepukan itu adalah warisan bangsa Viking yang menjadi leluhur negara-negara Skandinavia.
Benarkah demikian? Tidak juga.
Ulasan Telegraph yang BolaSport.com kutip menyebutkan bahwa yel-yel thunderclap justru bermula dari Motherwell, Skotlandia.
Klub Islandia, Stjarnan, pernah bertandang ke markas Motherwell di Liga Europa.
Di sana, mereka melihat yel-yel suporter tuan rumah yang diikuti lagu khas klub, "Since I Was Young".
Suporter Stjarnan mengadopsi yel-yel tersebut dan mengenalkannya sampai ke tim nasional.
Pada akhirnya, perjalanan fenomenal Islandia di Piala Eropa membuat mereka kadung direken sebagai pencipta yel-yel thunderclap.
Selebrasi itu bahkan ditiru oleh negara lain.
(Baca Juga: PSIS Semarang Sambut Regulasi Enam Pemain Asing di Piala Presiden 2018)
Wales melakukan selebrasi yang sama usai mengalahkan Belgia pada babak perempat final.
Prancis sebagai tuan rumah pun latah berselebrasi ala Islandia usai mereka memastikan diri lolos ke final.
Mungkinkah Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) akan jadi saksi yel-yel thunderclap? Layak ditunggu.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | telegraph.co.uk |
Komentar