Kebijakan natulasisasi terhadap sejumlah pemain asing menuai pro dan kontra di kalangan stakeholder yang terlibat di dunia sepak bola Tanah Air.
Salah satu yang mengkritik soal kebijakan naturalisasi ialah mantan pemain Persib Bandung dan Persija Jakarta, Budiman.
Berkaca pada pengalaman beberapa tahun lalu, kehadiran pemain naturalisasi tak kunjung memberi dampak signifikan terhadap prestasi sepak bola Indonesia di kancah internasional.
(Baca Juga: Persipura Bakal Datangkan 3 Pemain Asing, Salah Satunya Penyerang Bertinggi 197 cm)
Selain itu, Budiman berpendapat, potensi pemain muda lokal harus lebih dimaksimalkan lagi.
Sebab, naturalisasi pemain asing juga berimbas pada runtuhnya semangat pembinaan usia dini.
Pelatih Diklat Persib Bandung ini juga memberikan sosok Indra Sjafri sebagai contoh yang patut ditiru.
Alasannya, Indra rela melakukan blusukan ke sejumlah daerah untuk mencari bakat-bakat pemain sepak bola.
(Baca Juga: Klub Ini Dekati Achmad Jufriyanto, Sebelum Kontrak Eks Bek Nyentrik Arema FC)
"Ini langkah mundur dengan banyaknya SSB (sekolah sepak bola), akademi, dan peluang pemain potensial lebih tertutup," ucap Budiman, seperti dikutip BolaSport.com dari Kompas.com.
"Ini enggak fair, kenapa tidak mencari berlian ke daerah. Contoh blusukan Indra Sjafri," tuturnya.
Regulasi penggunaan pemain muda pada kompetisi musim 2017 juga sudah terbukti mampu melahirkan sejumlah pilar muda berbakat.
"Yang benar, kompetisi usia muda harusnya diperbanyak. Porsi pemain muda harus lebih dioptimalkan di Liga 1. Adanya regulasi sudah jadi kemajuan," ujar Budiman.
(Baca Juga: Proses Naturalisasi Selesai, Striker Sriwijaya FC asal Brasil Resmi Menjadi WNI)
"Sejauh ini, saya belum melihat ada pemain naturalisasi yang bisa membantu timnas. Di beberapa turnamen juga, mereka belum memberikan prestasi," ucapnya menambahkan.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar