Lewat situs resminya pada Selasa (10/4/2018), PSSI secara resmi mengumumkan dilepasnya Bima Sakti dari kursi pelatih Timnas U-19 Indonesia.
Keinginan agar Bima Sakti fokus pada tugasnya sebagai asisten Luis Milla di Timnas U-23 Indonesia disebut sebagai alasan oleh PSSI.
“PSSI telah memutuskan Bima fokus membantu Timnas U-23 sesuai apa yang memang dibutuhkan Timnas U-23 dalam persiapannya menuju Asian Games. Dengan demikian, persiapan tim bisa dilakukan secara maksimal dan matang.” kata Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, sebagaimana dilansir BolaSport.com dari situs resmi PSSI.
Keputusan ini tak pelak menuai beragam respons, salah satunya Indriyanto Nugroho.
(Baca Juga: Wawancara Reinaldo Lobo - Lobocop adalah Tanda Cinta Suporter PSMS Medan Buat Saya)
Mantan penyerang Timnas Indonesia yang sama-sama merupakan jebolan Primavera sebagaimana halnya Bima ini menyebut PSSI mengambil kebijakan sang berisiko tinggi.
Hal ini tak lain terkait tuntutan agar skuat Timnas U-19 Indonesia bisa menjuarai Piala AFC U-19 kala berstatus sebagai tuan rumah.
Adapun ajang ini akan berlangsung 6 bulan lagi, tepatnya 18 Oktober hingga 4 November 2018.
Marcus Rashford Ingin Hengkang karena Derbi Manchester? https://t.co/fb2RcVRGJx
— BolaSport.com (@BolaSportcom) April 10, 2018
"Tentu saja berisiko mengingat tim ini sudah 4 bulan dipegang oleh Bima," tutur Indriyanto kepada BolaSport.com.
"PSSI mungkin punya beragam pertimbangan atau melihat ada sosok yang lebih baik. Tapi, jangan lupa bahwa Timnas U-19 Indonesia dituntut juara di Piala AFC U-19 nanti," tutur lelaki yang akrab disapa Indri tersebut.
Pernyataan mantan penyerang Pelita Jaya dan PSIS Semarang ini bisa dimaklumi.
Timnas U-19 Indonesia hanya punya sedikit waktu sebelum Piala AFC U-19 digelar tahun ini.
Timnas U-19 sendiri direncanakan akan menggelar pemusatan latihan di Jakarta pada akhir bulan April. Pemusatan latihan selanjutnya akan digelar tanggal 20-27 Mei, 24-30 Juni, dan 22-29 Juli.
Artinya, dalam tempo yang pendek itu, Egy Maulana Vikri Cs masih harus menghabiskan waktunya memahami strategi yang diusung pelatih anyar.
(Baca Juga: Hebat di Timnas, (Masih) Melempem di Liga 1 - Febri Hariyadi Tak Sendirian)
Indri juga menilai pencopotan tersebut tak adil buat Bima.
"Meski lebih dikenal sebagai asisten Luis Milla, Bima punya kompetensi melatih Timnas U-19 Indonesia. Tapi, dia butuh waktu," ucap Indri.
"Bima semestinya diberi lebih banyak kesempatan. Jangan dua kali kalah langsung diganti," katanya.
Timnas U-19 Indonesia memang gagal meraih hasil positif sejak ditangani oleh Bima Sakti.
Selain kekalahan 0-5 dari Timnas U-23 Indonesia, Rachmat Irianto dan kolega juga takluk 1-4 dari Timnas U-19 Jepang.
(Baca Juga: Catatan Pekan Ketiga Liga 1 2018 - Hujan Kejutan dan Pembuktian Mereka yang Terbuang)
"Pengalaman Bima ini bisa menimbulkan trauma buat pelatih lain. Buat apa Bima ditunjuk menggantikan Indra Sjafri bila kemudian langsung diganti begitu saja," ucap Indri.
"Khusus buat Bima, semoga dia bisa legowo dan memetik hikmah dari pencopotan ini agar bisa lebih baik ke depannya," katanya.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar