Angka itu memang lebih tinggi dibandingkan rataan 16,6 operan per partai di Liga 1 2017 saat mencetak total 16 gol buat Borneo FC.
Tapi, patut dicatat bahwa Lerby tak menerima 1 pun operan peluang saat menghadapi Timnas U-23 Bahrain itu.
Bersama Borneo FC di Liga 1 musim lalu, striker berusia 26 tahun itu menerima rata-rata 1,9 operan peluang per pertandingan.
Suplai buat Spaso pun sama macetnya. Penyerang naturalisasi tersebut cuma menerima 17 operan ketika menghadapi Timnas U-23 Korut.
Bandingkan dengan rataan 23,9 operan per partai yang didapatnya bersama Bhayangkara FC di Liga 1 musim 2017 dan 20,2 passing per pertandingan berseragam Bali United di Liga 1 2018.
Sulitnya kondisi yang dialami Lerby dan Spaso tak lepas dari mandeknya lini kedua.
(Baca Juga: Tak Pernah Juara, Timnas Indonesia adalah Pencetak Gol Terbanyak Sepanjang Piala AFF)
Osvaldo Haay misalnya, tercatat cuma mengirim 9 operan (6 tepat) saat menghadapi Timnas U-23 Bahrain.
Sementara ketika menghadapi Timnas U-23 Korut, Saddil Ramdani pun hanya mengirim 11 operan (10 sukses).
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com, Labbola.com |
Komentar