Pemain timnas U-23 Indonesia tidak bisa sesuka hati menyaksikan pertandingan Piala Dunia 2018 yang digelar malam hari.
Timnas U-23 Indonesia menerapkan aturan ketat soal jam malam selama TC jelang menghadapi timnas U-23 Korea Selatan.
Pemain hanya diizinkan untuk menyaksikan pertandingan yang digelar pada pukul 20.00 atau 21.00 WIB.
Itu pun juga biasanya dibarengi dengan jam makan malam semua anggota tim di hotel.
Padahal, masih ada beberapa pertandingan lagi yang digelar larut malam di atas pukul 00.00 WIB, selama babak penyisihan grup ini.
Jika ketahuan melanggar aturan jam malam, sanksi denda sudah siap menanti Febri Hariyadi Cs.
"Kami punya rules dan ada denda yang ditetapkan. Ini di tas saya ada uang hasil denda dari pelanggaran pemain," kata Bima Sakti dalam jumpa pers di Hotel Alana, Bogor, Jumat (22/6/2018).
"Jenis-jenis yang diatur seperti terlambat makan dan juga jam tidur. Kami masih izinkan pemain menonton Piala Dunia jam 8 malam sambil makan malam, setelah itu pemain harus istirahat," ujarnya menambahkan.
(Baca juga: Korsel U-23 Manfaatkan Uji Coba Sebagai Adaptasi Asian Games di Indonesia)
Pelatih yang pernah memperkuat Persema Malang itu cukup bangga pemainnya tak ada yang melanggar peraturan jam tidur.
(Baca juga: Menurut Bima Sakti, Permainan Korsel U-23 Selevel Tim Eropa)
"Sejauh ini tak ada yang ketahuan mencuri-curi menonton pertandingan di kamar hotel. Dokter juga sering cek denyut nadi, itu kan tak bisa dibohongi," ucap pria berusia 42 tahun.
"Denda pelanggaran bervariasi; terlambat makan Rp 100 ribu, ada juga jenis pelanggaran yang memotong uang saku," tuturnya.
Salah satu pemain Garuda Muda, Gavin Kwan Adsit mengakui adanya peraturan tersebut.
"Jam 8-9 malam masih bisa menonton, pertandingan sisanya bisa juga disaksikan lewat siaran tunda," kata pemain Barito Putera.
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar