Sikap PSSI yang secara terbuka mengumumkan rencana penunjukan pelatih baru menggantikan Luis Milla di timnas Indonesia disayangkan oleh kapten Tim Merah Putih di Piala Asia 2007, Ponaryo Astaman.
Ponaryo menyebut pemilihan waktu yang diambil PSSI untuk mengumumkan pencarian pelatih baru itu tidak tepat mengingat Evan Dimas cs akan segera bertarung di Asian Games 2018.
"Saya setuju dengan niat PSSI melakukan evaluasi terhadap kinerja Luis Milla karena memang sesuai dengan kontraknya yang berdurasi dua tahun," tutur Ponaryo dalam acara Forum Diskusi BOLA, Rabu (8/8/2018).
"Tetapi, saya rasa kurang tepat bila hal itu disampaikan ke publik hanya beberapa hari menjelang Asian Games berlangsung," katanya.
(Baca Juga: Timnas U-16 Indonesia Nyaris Selalu Bawa Tuah Positif bagi Tim yang Dikalahkannya)
(Baca Juga: Pemain Lokal Tetap Dominasi Gelar Pemain Terbaik Pekan Ini di Liga 1 2018)
Lelaki 38 tahun yang memulai karier profesionalnya di Persiba Balikpapan ini menyebut pengumuman itu bisa memengaruhi pemain timnas U-23 Indonesia.
"Pengumuman itu bisa jadi bukan cuma berdampak ke pelatih, tetapi buat tim secara keseluruhan," kata Ponaryo.
"Mereka sudah berkumpul lama, sekitar 1,5 tahun. Pasti ada ikatan emosional. Pemain pasti merasakan dampaknya. Hal ini yang mesti dicermati oleh PSSI setelah disampaikannya informasi terkait nasib Luis Milla ke publik," kata General Manager Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) tersebut.
(Baca Juga: 4 Pelatih Lokal Bersinar di Tengah Dominasi Asing di Liga 1 2018)
Awal bulan ini, Sektretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha, secara terbuka menyebut federasi sudah menyiapkan pelatih untuk menangani timnas Indonesia di Piala AFF 2018 menggantikan Milla.
Perempuan pertama yang menjabat Sekjen PSSI itu beralasan bahwa kontrak Milla memang cuma dua tahun dan pria asal Spanyol tersebut memang bukan pelatih timnas senior.
"Luis Milla itu pelatih timnas U-23 Indonesia, bukan senior karena PSSI sejatinya tidak memiliki pelatih senior," tutur Tisha ketika itu.
"Lagipula kemarin itu tidak ada agenda timnas senior. Kalau untuk pertandingan persahabatan (timnas senior), Luis Milla membantu saja," tutur perempuan jebolan Institut Teknologi Bandung itu.
Pernyataan Tisha menguatkan hal yang disampaikan Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, sebelumnya.
"Kami akan lakukan seleksi, termasuk di Liga 1, baik untuk pelatih ataupun pemain untuk Piala AFF 2018," kata mantan Pangkostrad yang terpilih sebagai Gubernur Sumatera Utara tersebut.
Adapun pernyataan Tisha mengenai status Milla berbeda dengan pernyataan Ade Wellington, mantan Sekjen PSSI saat sang pelatih didaulat menukangi Tim Merah Putih.
Ade menyebut bahwa eks gelandang Barcelona serta Real Madrid ini ditunjuk menangani timnas U-23 Indonesia dan senior.
Menurut BolaSporter, bagaimana desain jersey baru timnas Indonesia dari Li-Ning yang akan dikenakan pada ajang Asian Games 2018?#timnas #timnasindonesia #timnasu23 #AsianGames2018 #AsianGamesKita #AsianGames
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 9 Agustus 2018
Kendati targetnya adalah membawa Garuda Muda ke semifinal Asian Games 2018, Milla juga ditugasi menaikkan peringkat Indonesia di ranking FIFA.
Ketika itu sama sekali tidak ada pernyataan bahwa peran Milla di timnas senior cuma sebagai "back-up" sebagaimana disebut Tisha.
(Baca Juga: Persija di Peringkat Keempat Pekan ke-19 Walau Kalah Head-to-head, Ini Penjelasan PT LIB)
Terlepas dari perbedaan ini, PSSI diharapkan semestinya tak sembrono mengumumkan rencana mencari pengganti Milla.
"Milla pasti juga menyadari bahwa dia akan dievaluasi karena memang sudah waktunya sesuai kontrak," kata Ponaryo.
"Tetapi, PSSI semestinya lebih bijak karena Asian Games sudah sangat dekat," tuturnya.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar